LIMBANGAN.KENDALMU.OR.ID. Proses mewujudkan kader penggerak di lingkungan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) terus dilakukan oleh SMK Muhammadiyah 2 (Muha) Boja, Kab. Kendal, salah satunya melalui kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) berbasis outbond.
Latihan dasar kepemimpinan berbasis outbound merupakan sebuah pendekatan inovatif dalam pengembangan kepemimpinan siswa-siswi yang melibatkan kegiatan luar ruangan yang terstruktur dan terorganisir.
Pembina PR IPM SMK Muha Boja, Lina Murniasih mengatakan, LDK khusus untuk siswa ini dalam rangka untuk menjaring calon Pimpinan Ranting IPM di SMK Muha 2 Boja sehingga ketika nanti diselenggarakan Musyawarah Ranting IPM sudah tersedia calon pemimpin yang siap memimpin IPM di sekolahan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan mempersiapkan kader pimpinan di tingkat ranting, sehingga mereka siap menjadi pemimpin,” katanya, Ahad (25/2/2024) di Kali Kesek Village, Desa Sriwulan, Limbangan, Kendal.
Diterangkan, model pelatihan kepemimpinan IPM yang dilakukan oleh SMK Muha Boja, selain menerima pengetahuan-pengetahuan tentang leadership di dalam ruang yang telah dilaksanakan, juga kegiatan kepemimpinan di luar sekolah yang disebut outbond.
“Jadi melalui pelatihan kepemimpinan di ruang dan outbond mereka siap menjadi pimpinan dalam mengambil keputusan-keputusan organisasi di tingkat ranting, karena mereka sudah memiliki dasar-dasarnya,” ujarnya.
Lina berharap dari seluruh rangkaian kegiatan outbond di tempat wisata ini dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan figur-figur calon PR IPM di sekolahannya.
Sementara itu, salah satu peserta outbond, Sindi Mutiara Fadzilah (16), kelas 11 Jurusan Perbankan Syariah (PS) mengatakan dirinya adalah salah satu siswa yang ditunjuk oleh sekolahan bersama peserta lain sebelum mengikuti LDK.
“Seluruh peserta LDK ini adalah hasil penunjukan oleh guru pembina IPM, kemudian kami diberi pengetahuan tentang kepemimpinan, dan hari ini outbond” kata Sindi didampingi temannya, Azyan Assyifa’ (15).
Dia menilai kegiatan outbond memiliki nilai positif, selain dapat berkenalan dengan yang lain, juga sebagai tempat latihan kepemimpinan yang baik, dan dilatih kejujuran.
“Tidak sedikit seorang pemimpin dituntut untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam situasi penuh tantangan. Di dalam outbond kita diajari tentang itu,“ akunya.
Sindi dan Azyan berharap, outbond yang diikuti bersama teman-temannya dan di dalamnya banyak permainan-permainan dapat diterapkan ketika nanti menjadi pimpinan Ranting IPM di SMK Muha Boja.
Diketahui kegiatan LDK berbasis outbond diikuti oleh 50 peserta dan dipandu langsung oleh instruktur, Fajar Novianto yang menampilkan beberapa permainan menarik dan bisa membantu untuk diterapkan dalam kepemimpnan organisasi.
Seluruh permainan di outbond dapat membantu peserta mengasah soft skills seperti kemampuan komunikasi, kerja sama, public speaking, kepemimpinan, dan disiplin.
Sebut saja permainan berjalan satu regu dalam ligkaran terpal yang dibuat melingkar memiliki makna melatih kerja sama dan koordinasi antar anggota IPM dalam menghadapi tantangan yang diberikan. Peserta harus saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sedangkan permainan memindahkan karet gelang dari satu sedotan ke sedotan lain bermakna mengajarkan pentingnya kerjasama dan koordinasi dalam mencapai tujuan bersama. Selain itu, permainan ini juga melatih kreativitas dalam mencari cara-cara yang efektif untuk memindahkan karet gelang dari satu sedotan ke sedotan lain. Dengan melatih kerjasama, koordinasi, dan kreativitas, diharapkan anggota tim dapat bekerja lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan bersama di dalam tim atau kelompok. (fur)