PATEAN. KENDALMU.OR.ID. Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PDM Kendal menyelenggarakan turnamen tenis meja se Jateng memperebutkan piala Ketua PWM Jateng dan uang pembinaan 10 juta rupiah.
Turnamen tenis meja diselenggarakan dalam rangka memperingati Milad ke 112 Muhamnadiyah dan pelaksanaannya bekerja sama dengan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PDM Kendal
Turnamen tersebut dimaksudkan sebagai ajang meningkatkan prestasi olahraga khususnya tenis meja dan mempererat sillaturrahmi antar peserta.
Ketua LDK PDM Kendal, dr. Hidayat Santoso mengingatkan terdapat 3 hal penting dalam turnamen tenis meja yang terangkum dalam sinonim SIP, Sillaturrahmi, Islami, dan Prestasi.
“Sillaturrahmi merupakan tindakan bersama dalam Islam yang menumbuhkembangkan kasih sayang sesama peserta. Islami berwatak menerapkan nilai-nilai Islam selama turnamen berlangsung, menumbuhkan sportivitas dan kejujuran, dan prestasi merupakan tujuan akhir dari sebuah pertandingan,” kata dr Hidayat, Ahad (24/11/2024) di Aula Pondok Modern Darul Arqam Patean, Kendal.
Dia menambahkan tujuan utama dari turnamen tenis meja komunitas Muhammadiyah adalah untuk mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan semangat kebersamaan di antara anggota Muhammadiyah.
Dokter Santoso menyebut turnamen ini juga bertujuan untuk menggali potensi olahraga di kalangan warga Muhammadiyah serta memasyarakatkan olahraga tenis meja sebagai bagian dari gaya hidup sehingga turnamen ini berwajah syar’i.
Dia berharap turnamen ini selain menghasilkan prestasi para atlet juga dapat bergulir di tahun-tahun yang akan datang.
Sementara itu Ketua PDM Kendal, KH Ikhsan Intizam mengapresiasi turnamen pingpong ini sehingga dapat menginspirasi PDM lain untuk bisa menyelenggarakan kegiatan yang sama di even selanjtnya.
Menurut Ikhsan, pingpong sebagai media dakwah Muhammadiyah yang menggembirakan, badan sehat ibadah lancar.
“Selama pingpong berlangsung dan ketika waktu sholat datang, pingpong harus berhenti untuk sholat berjamaah,” pintanya.
Sedangkan Wakil Ketua PWM Jateng, Wahyudi menilai turnamen pingpong kali ini termasuk langka, karena Muhammadiyah belum menyadari pentingnya olahraga.
“Di Muhammadiyah yang ada diskusi, seminar, dan workshop, lupa bahwa sebenarnya fisik itu jauh lebih penting dari pengembangan akal fikir kita, sehingga penting pepatah, konsep “Mens Sana in Corpore Sano” menegaskan bahwa jiwa yang sehat berperan dalam menjaga kesehatan,” kata Wahyudi.
Diingatkan dua hal dalam kompetisi pingpong kali ini, yakni menyehatkan tubuh kita.
“Tubuh yang sehat tidak hanya diperoleh dengan do’a saja, tetapi berupaya dengan berolahraga salah satunya pingpong,” ujarnya.
Dia melanjutkan, olahraga pingpong tidak hanya menyehatkan badan saja, tetapi secara psikologis sehat juga, karena dalam dalam berpingpong fokus pada strategi dan konsentrasi lawan bertanding.
“Sebaik apapun fisik kita, seprima apapun sehat fisik, tetapi masalah psikologis, konsentrasi itu sangat penting,” ujarnya lagi.
Wahyudi berharap turnamen pingpong tidak hanya menyehatkan fisik saja, tetapi secara psikis juga ikut sehat.
“Kalau fisik dan psikis kita sehat maka kegiatan dakwah Muhamnadiyah lancar, sukses dan berhasil,” kata Wahyudi.
Diketahui turnamen pingpong diikuti oleh 65 kontingen se Jateng yang melibatkan 333 atlet yang terdiri unsur PDM, PCM, Ortom, dan Amal Usaha Muhammadiyah.
Dalam turnamen tersebut menyajikan pertandingan beregu dengan dua single dan satu beregu.
Turut hadir dalam turnamen antara lain Ketua LDK PWM Jateng, Juma’i, Mudir Pondok Pesantren Darul Arqam Patean, Ustadz Taufik Hartono, jajaran anggota PDM Kendal, dan jajaran LSBO PDM Kendal. (fur)