RINGINARUM.KENDALMU.OR.ID. Salah satu kegiatan yang tepat dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024, adalah menyelenggarakan upacara, atau apel.
Apel Hardiknas dilakukan sebagai salah satu bentuk perayaan yang diadakan setiap tahunnya pada tanggal 2 Mei, yang didedikasikan untuk menghargai pentingnya pendidikan dalam pembangunan bangsa serta mengenang perjuangan para pahlawan pendidikan Indonesia.
Hal itulah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Muhammadiyah (Pontrenmu) Darul Arqam 4 dalam memperingati Hardiknas 2024 yang jatuh hari Kamis (2/5/2024) dengan menyelenggarakan apel di halaman SMP Muhammadiyah 9 Gemuh.
Apel tersebut diikuti oleh seluruh santri-santriwati yang juga siswa-siswi SMP Muhammadiyah 9 Gemuh dan seluruh guru dan pegawai di lingkungan Ponpes tersebut.
Bertindak sebagai komandan upacara santri DA 4 Ringinarum, Inspektur upacara, Kepala SMP Muhammadiyah 9 Gemuh, Siti Allifah Jaoharoh.
Dalam amanatnya Kepala SMP Muhammadiyah 9 Gemuh menyampaikan bahwa pendidikan merupakan mata rantai kehidupan, karena ternyata pendidikan mampu memutus mata rantai kehidupan kemiskinan dan kebodohan.
“Pendidikan sebagai mata rantai kehidupan merupakan konsep yang mengatasi pendidikan sebagai suatu alat untuk memutuskan rantai kemiskinan dan kebodohan,“ kata Allifah Jaoharoh.
Dia menyebut, pendidikan sebagai salah satu faktor yang penting dalam mengurangi kemiskinan dan membangun masa depan yang lebih baik.
Allifah juga mengingatkan, Rasulullah mencanangkan, bahwa umat Islam wajib dan harus gemar menuntul ilmu, sebagaimana sabdanya, ‘menuntut ilmu itu hukumnya wajib, bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan’
Dia meninta semua santri dalam menuntut ilmu terjadi persaingan, dan jangan takut dalam berkompetisi dengan lainnya dalam meraih prestasi keilmuan dan menuntut ilmu sejauh mungkin tempatnya karena di situ ada ilmu yang lebih sulit tetapi dapat dipelajari.
Sedangkan pengasuh Pontrenmu DA 4 Ringinarum, Mukito Abdul Ghofar menyampaikan dampak ilmu pengethuan yang dimiliki harus menguatkan keimanan kepada Allah dan hidupnya semakin berkualitas.
“Allah mengangkat derajat orang beriman dan berpengetahuan sebagai tanda keimanannya dan ilmu yang mereka miliki,” kata Ustadz Mukito.
Derajat manusia menurut islam adalah konsep yang mengatasi persamaan dan kemuliaan martabat kemanusiaan.
“Allah mengangkat derajat siapapun yang beriman dan berilmu. Kemuliaan derajat manusia tidak tergantung pada harta, kekuasaan, atau kekayaan, tetapi pada beriman dan ilmu yang dimiliki,” ujarnya mengutip penggalan ayat ke 11 dari Al qur’an Surat Al Muzadallah ‘yarfa’illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-‘ilma darajāt, Artinya ‘niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (din)