KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Salah satu sesi yang ditunggu-tunggu oleh seluruh peserta pelatihan manajemen qurban Majelis Tabligh PDM Kendal adalah praktek langsung menyembelih hewan qurban.
Dalam praktek tersebut pihak panitia telah menyiapkan 1 ekor sapi dan 5 domba. Praktek dipandu langsung oleh Master Juru Sembelih Halal (Juleha) Kab. Kendal, Lilik Kholidin.
Sang Master menyampaikan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh petugas, orang yang dipercaya menyembelih hewan qurban.
“Petugas penyembelih hewan qurban adalah harus orang beragama Islam. Menyembelih hewan qurban harus sesuai dengan syar’i, dan sang penyembelih dan timnya mengenakan Alat Pelindung Diri (APD),” kata Lilik, Sabtu siang (1/6/2024).
Sang Master menjelaskan, APD dipakai dan diutamanan ketika menyembelih sapi, seperti sepatu boot, aproon, dan sarung tangan yang anti sayat.
“Sang penyembelih harus bisa memilih alat penyembelih yang besar, baik, yaitu tajam. Penyembelih harus melakukan komunikasi efektif kepada yang merobohkan hewan qurban,” ujarnya.
Menggunakan pisau yang tajam, Lilik menjelaskan, agar hewan qurban tidak tersakiti terlalu lama. Adab ini merupakan perintah yang sesuai dengan Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat. Cara yang tepat untuk menghadapkan hewan ke arah kiblat ketika menyembelih adalah dengan memposisikan kepala di Selatan, kaki di Barat, dan leher menghadap ke Barat.
Menyinggung hewan yang akan dijadikan qurban, Lilik Kholidin mengatakan, harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan Dinas Pertanian dan pangan maupun oleh syariat Islam.
“Hewan qurban sebelum disembelih dikondisikan, jauh dari anak, dan jauh keramaian agar hewan tidak stress,” ungkapnya.
Menurut Lilik Kholidin, penyembelih selain melakukan komunikasi efektif dengan peroboh hewan qurban, juga saling memberi isyarat bahwa hewan qurban siap disembelih.
Sang Master mengingatkan, agar pelaksanaan penyembelihan hewan qurban berlangsung lancar, dan efektif perlu pembagian tugas-tugas sebelum, termasuk membuat 2 pancang dekat galian penampung darah hewan qurban. Juga melakukukan pembagian tugas waktu pelaksanaan penyembelihan, maupun setelah hewan qurban disembelih.
“Petugas penyembelih memastikan bahwa hewan qurban mati setelah disembelih. Setelah penyembelihan selesai, seluruh alat dan tempat dilakukan higienisasi,” ujarnya.
Master Juleha berharap dari seluruh persyaratan dan tata cara penyembelihan qurban, seluruh peserta bisa mempraktekkannya.
Sebagaimana diberitakan kendalmu.or.id, Majelis Tabligh PDM Kendal menyelanggarakan pelatihan manajemen qurban yang diikuti oleh sekitar 120 peserta utusan PRM, PCM, Masjid dan Musholla Muhammadiyah di Kab. Kendal serta utusan dari luar Kab. Kendal, seperti dari Gringsing, Patebon, dan Kota Semarang. (fur)