KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Tokoh muda Palestina, Syekh Fayes Sholih Eslayeh (23) hadir di 3 masjid di Kab. Kendal, yakni Masjid Agung Kendal, Mujahidin di Jalan Pemuda Kendal, dan Masjid Al Muttaqien Kaliwungu.
Adapun kedatangan Syekh Fayeh di Masjid Mujahidin pada Selasa malam (26/3/2024)disambut hangat oleh ratusan jamaah yang telah menunggunya.
Pemuda lajang tersebut hadir didampingi translator, Amin Rais dalam rangka sillaturrahmi Ramadhan kepada ummat Islam di Kendal sekaligus untuk memberi informasi tentang situasi terkini di Palestina dan juga penggalangan dana kemanusiaan untuk rakyat Palestina yang sedang terjadi konflik.
Perwakilan Takmir Masjid Mujahidin Kendal, R. Bayu Adhi Pamungkas mengatakan, jauh-jauh Syekh Fayes Sholih Eslayeh datang dari Palestina ke Indonesia, khususnya di Kendal memiliki tujuan mulia, sillaturrahmi dan melakukan penggalangan donasi untuk membasuh luka Palestina.
“Kalau tadi siang, waktu dhuhur di Masjid Agung terkumpul dana kemanusiaan untuk Palestina sebesar 15 juta, maka malam ini di Masjid Mujahidin kalau urusan fastabiqul khairaat insya Allah tidak akan kalah, dan bisa jadi terkumpul donasi dengan jumlah lebih dari itu,” kata Bayu disambut gerr jamaah.
Bayu berharap kepada jamaah yang hadir besedia mengulurkan sebagian rizkinya untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di Palestina.
Sementara itu, Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki, atas nama pemerintah menyampaikan, bahwa kehadiran Syekh Fayes Sholih Eslayeh dari Palestina merupakan program Pemerintah melalui Baznas.
“Baznas pusat menghadirkan 11 Syekh dari Palestina, dan kita di Kendal mendapatkan Syekh Fayes Sholih Eslayeh,” kata Pakde Bas, sapaan keseharian Windu Eko Basuki.
Wakil Bupati Kendal menilai, kehadiran Syekh Fayes tentu sebagai syiar untuk mendoakan kepada saudara-saudara kita yang ada di Palestina, Gaza sedang berjuang melawan kedholiman dan keserakahan Zionis Israel.
“Saudara-saudara di Palestina tentu seiman dengan kita. Mari kita do’akan dan support agar iman dan Islam mereka kuat, sehingga dapat menjalankan perintah-perintah Allah,” ujarnya.
Wakil Bupati juga menegaskan, bahwa peristiwa-peristiwa di Palestina adalah fakta dan sungguh tidak manusiawi.
“Jangan sampai mendapat informasi yang salah, kalau di Palestina tidak ada masalah,” ujarnya lagi.
Menurutnya, kepedulian dan support kita kepada Palestina tidak harus ada di garis depan jalur Gaza, tetapi do’a dan dukungan dari Indonesia dan insya Allah saudara-saudara kita terhindar dari malapetaka, kendati situasi dan kondisi Palestina tidak menentu.
Wakil Bupati berharap kepada jamaah yang hadir senantiasa mendo’akan kepada saudara-saudara di Palestina senantiasa dalam lindungan Allah, dan kita mendapat informasi dan gambaran yang jelas dari Syekh Fayes tentang kondisi terkini di Palestina.
Sedangkan Syekh Fayes Sholih Eslayeh dalam keterangannya menyampaikan selama 5 bulan terakhir telah terjadi pembantaian oleh Zionis Israel kepada warga Palestina dan Gaza.
“Akibat pembantaian telah memakan korban 32 ribu meninggal syahid di Gaza, 80 ribu luka-luka dan mengalami cacat permanen dan ratusa orang lainnya belum teridentifikasi, karena posisi mereka belum ditemukan,” kata Syekh Fayes melalui penerjemah, Amin Rais.
Dijelaskan, Israel dalam berperang tidak hanya menyasar para prajurit tetapi juga menembaki orang-orang sipil, anak-anak, perempuan-perempuan, dan orang-orang tua, bahkan mengubur hidup-hidup dengan cara meruntuhkan bangunan-bangunan perumahan panduduk.
“Para tentara Israel tidak membedakan, ini Ramadhan atau tidak. Mereka tidak memandang waktu untuk memusnahkan semuanya,” ujarnya.
Mereka para tentara Israel, lanjutnya, menyampaikan pengumuman kepada masyarakat sipil yang masih di rumah supaya keluar agar menuju tempat yang aman.
“Tetapi yang terjadi justru ketika masyarakat sipil sudah berada di tempat tertentu, disitulah tentara Israel menembaki, dan membunuh ramai-ramai,” ungkapnya.
Menyinggung tentang Masjid Istiqlal yang dibangun oleh Pemerintah Indonesia, kini masjid yang berada di Kota Khan Younis, Gaza tersebut hancur imbas dari serangan pesawat tempur Israel.
“Masjid tersebut dibangun selama beberapa tahun dari penggalangan dana masyarakat Indonesia untuk warga Palestina, dan Syekh Fayes sebagai salah satu imam sholat di masjid tersebut dengan ribuah jamaah. Kalau Ramadhan Masjid Istiqlal di Kota Khan Younis menjadi tempat i’tikaf ratusan orang,” ungkapnya lagi.
Diketahui, proses pembangunan Masjid Istiqlal tersebut tidak berjalan dengan mulus, selain tidak disetujui oleh Israel, juga para pekerja dan arsitekturnya mendapat teror dari tentara Israel.
Syekh Fayes mengatakan, ketika tentara Israel menghancurkan masjid sebagai tempat ibadah ummat muslim berarti Israel sedang melawan Islam, dan ketika Israel menghancur lantakkan rumah sakit berarti sedang melawan kemanusiaan.
“Berarti ini perang bainal kufri wal khaq, antara kafir dan kebenaran,” tegasnya.
Di bagian lain, Syekh Fayes menyampaikan karakter para tentara Palestina, Mujahidin Gaza dalam mempertahankan dan menjaga perbatasan tanah air mereka.
“Mereka sabar dan gigih dalam menjaga kota suci kita, Masjidil Aqsha. Oleh karenanya mari kita menjadi bagian dari orang-orang yang membela kebenaran tersebut,” pintanya.
Dia juga meminta kepada ummat Islam di Indonesia untuk tidak berbondong-bondong pergi ke Palestina, karena para Mujahidin Gaza masih berpegang teguh dengan keyakinan mereka.
“Mereka masih kuat melawan tentara Israel, tapi curangnya Israel itu, mereka tidak berani melawan prajurit Palestina. Mereka beraninya dengan orang-orang tua dan anak-anak kecil,” ungkapnya.
Di bagian akhir, Syekh Fayes menyadari sampai saat ini Palestina masih membutuhkan bantuan dan dukungan dari masyarakat Indonesia.
Turut hadir dalam acara antara lain perwakilan Kapolres Kendal yang diwakili unsur Kapolsekta Kendal, Koramil Kendal, Kadinsos Kab Kendal, Muntoha, Forkompida, Ketua PCNU Kab. Kendal, Muhammad Mustamsikin.
Peduli Palestina ditutup dengan penyerahan donasi dari jamaah sebesar 21 juta dan diserahkan secara simbolis. (fur)