KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal melalui sekretaris, Moechammad Noer Agoes Hidayat menantang kepada Lazismu Kendal untuk mengelola sendiri berkaitan daging sapi qurban menjadi rendang.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Ramadhan 1445 H Lazismu Kendal, Jum’at siang (8/3/2024) di lantai 3 gedung PDM Kendal.
M Noer Agoes H mengatakan, sekarang era aksi, mewujudkan program aksi, sudah tidak lagi terlalu banyak teori.
“Sekarang zamannya aksi, bukan teori. Memilih salah satu program aksi, yakni mengolah daging sapi qurban menjadi rendangmu. Dan saya sudah warning tiga kali kepala Lazismu Kendal agar mengelola daging kurban menjadi rendangmu, tetapi sampai sekarang belum bisa,” kata Agoes di hadapan peserta Rakorsus.
Diterangkan, mengelola kornetmu, rendangmu oleh Lazismu sebagai perwujudan qurban yang berkemajuan, sebuah konsep qurban yang mencakup teknologi terbaru dan standar kualitas tinggi. Program rendangmu merupakan proses penyembelihan hewan kurban sesuai dengan syariat dan mengikuti proses jaminan mutu halal.
“Sudah saatnya kita mengelola usaha-usaha ekonomi, seperti rendangmu, warung-warung Lamongan, termasuk bakso Solo, sayuran-sayuran yang masuk ke pasar. Mereka itu orang mana, sementara melihat hal seperti itu kita hanya sebagai penonton,” ujarnya.
Mendengar langsung tantangan dari Sekretaris PDM Kendal tentang mengelola rendangmu, Ketua Lazismu Kendal, Sutiyono angkat bicara dan tantanganya disampaikan kepada PCM-PCM dan Kantor Layanan (KL) Lazismu besar di Kab. Kendal. Kalau PCM dan KL siap berarti mendengar, dan apabila tidak siap supaya diketahui.
Sutiyono mengatakan, kita ditantang untuk bisa membuat rendamu sendiri. Kita sudah punya 21 PCM dan 2 KL besar.
“Kalau masing-masing PCM 1 ekor sapi berarti minimal terkumpul 25 ekor sapi. Setuju, apa setuju,?” tanya Ketua Lazismu Kendal kepada PCM-PCM yang hadir.
Menurut Sutiyono, konsep rendangmu itu mengumpulkan sapi dari masyarakat untuk qurban Iedul Adha, tetapi tidak dihabiskan saat itu. Ada satu ekor sapi dari setiap PCM dan KL yang dikirim ke Lazismu dan disembelih pada hari Iedul Adha atau hari Tasyrik, tetapi dagingnya disimpan dalam jangka waktu tertentu untuk penanganan masalah sosial, kemanusiaan dan kebencanaan dalam rangka penguatan ketahanan pangan dan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.
“Dalam prakteknya dalam kurban minimal PCM 2 ekor sapi, 1 ekor dibuat kurban pada Iedul Adha dan Tasyrik, dan 1 ekor dikirim ke lazismu untuk diolah menjadi rendangmu menjadi 280 kaleng dikembalikan ke PCM 80 persen,” terang Sutiyono.
Dia melanjutkan, dengan bismillhirrahmanirrahim 1 KL 1 sapi, 1 PCM 1 sapi untuk rendangmu, Allahuma amiin.
“Tantangannya kami kembalikan kepada mereka (PCM dan KL-red). Kalau mereka setor, setidaknya 25 ekor kita berani. Jadi bukan berarti kita mbalelo kepada wilayah,” ujarnya.
Sedangkan Manajer Lazismu Kendal, Suprapto merespon pengelolaan rendangmu yang menurutnya dibutuhkan proses higinis sehingga hasil produksi layak dan halal konsumsi.
“Prosesnya cukup panjang, mulaI dari mengeluarkan daging dari pendingin, pemotongan daging agar tidak rusak, dikukus, daging diberi kudapan bumbu khas rendang dengan menggunakan mesin, sampai proses pengalengan dan packing finishing rendangmu,” bebernya. (fur)