BOJA. KENDALMU.OR.ID. Pola hidup seluruh seluruh siswa Asti Boja, Kendal diasramakan yang terstruktur dan teratur, dengan schedule of activities ketat untuk kegiatan sehari-hari, seperti bangun tidur, sholat berjamaah, latihan, makan, mandi, dan belajar.
Hal ini dilakukan supaya setiap pribadi siswa Asti dapat terbentuk dengan berlatih secara intensif dan terstruktur. Mereka memperoleh pelatihan yang lebih baik dari pelatih yang berpengalaman untuk membantu meningkatkan keterampilan mereka dalam bermain sepakbola.
Tahun ini asrama Asti Boja dihuni oleh 73 siswa/atlet yang berasal dari berbagai penjuru nusantara, seperti Semarang, Oku Timur, Pemalang, Ternate, Badung, Klungkung, Kalteng, Papua Barat, dan internal Kab. Kendal.
Mereka memiliki keyakinan/agama berbeda. Anak-anak Asti Boja kebanyakan muslim, tetapi ada diantara mereka yang menganut Katolik dan Hindu.
Salah satu aktifitas siswa Asti adalah peribadah sesuai agama mereka. Dan dalam hal ini pihak pembina Asti Boja, Wawan memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinan/agama masing-masing.
“Bagi yang muslim wajib sholat berjamaah di Masjid At Taqwa dan mengikuti pengajian. Mereka yang beragama Katolik kami antar ke Gereja Gereja Katolik St. Yohanes Rasul, Bebengan, Boja, dan yang Hindu diantar ke Pura Puja Mandala di Dusun Kalipuru, Kalirejo, Singorojo, “ kata Wawan, Rabu (7/8/2024).
Masih terkait kehidupan beragama, Wawan menuturkan, semua siswa Asti Boja saling menghormati dan menghargai tata cara beribadah.
“Saling tolerasi antar individu yang berbeda etnik, agama, dan budaya sehingga tidak ada sekat dan ketersinggungan diantara mereka,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi keberagaman tercipta karena Asti dalam melakukan seleksi tidak berdasarkan agama, etnis, dan budaya tertentu, tetapi mereka memiliki skill ball, usia maksimal 16 tahun, postur tubuh, kemampuan kecepatan, dan kemampuan menguasai bola dengan baik.
Bagi siswa Asti yang muslim, Wawan mengatakan, ibadah sholat tetap dilakukan meskipun siap mengikuti pertandingan atau latihan.
“Kemarin di Turnamen Bahari Cup kami mensiasati melihat waktu dan ‘kick off’ pertandingan dengan hadir lebih awal, sekitar pukul 14. Ketika masuk waktu sholat ashar segera seluruh Tim Asti menuju masjid untuk jamaah sholat. Dari situlah kami mendapat pujian dari penonton,” ungkapnya.
Sementara itu manajer Asti Boja, Adi Siswanto mengatakan seluruh siswanya dalam bersepakbola dilatih yang berlicensi AFC.
Disebutkan pelatih Asti Boja terdiri Pelatih Kepala, Dwi Setyawan. Pelatih, Firdaus Januar, Ahmad Taufiq, dan Slamet Ariyanto. Pelatih fisik, Mahardika Respati. Adapun Pelatih Kiper, Ahmad Iswandi, Agus Nasir, dan M. Yusra
“Ke 9 pelatih Asti telah mengikuti dan lulus dari kursus kepelatihan yang diselenggarakan oleh PSSI,” kata Adi.
Menurutnya, licensi ini menunjukkan bahwa pelatih tersebut telah memenuhi standar kepelatihan yang ditetapkan oleh AFC dan siap untuk melatih tim sepak bola di berbagai tingkat, mulai dari usia dini hingga tim nasional.
Dari pelatih tersebut, lanjut Adi, lahirlah puluhan atlet Asti yang tertribusi ke Timnas maupun klub-klub profesional (baca bagian pertama-red).
Adi Siswato memahami, bahwa lahirnya pemain sepakbola profesional karena selain harus terpenuhi menu gizi cukup juga didukung sarana dan prasarana memadai
“Sampai saat ini Asti selain memiliki asrama juga 2 armada transpotasi, peralatan sepakbola lengkap dan 2 lapangan tempat latihan,” katanya.
“Kami juga harus memenuhi beberapa kriteria menu utama untuk memastikan kinerja fisik dan mental atlet dengan optimal serta memulihkan tubuh setelah latihan dan pertandingan,” terang Adi. (bersambung)