KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Trial, atau uji coba program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MGB) melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dengan unit operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kab. Kendal memasuki hari ke dua, Selasa (7/1/2024) sebelumnya MGB dilaunching oleh Bupati Kendal, Dico M. Ganinduto, Senin (6/1/2025).
Diketahui SMP Muhammadiyah 6 (Muhnam) Kendal adalah satu-satunya SMP di Kota Kendal sebagai sasaran uji coba menerima program MBG yang akan berlangsung 5 hari ke depan.
Lantas bagaimana pelaksanaan MBG hari ke dua di SMP Muhammadiyah 6 Kendal ? Inilah faktanya
Pertama Datang Lebih Awal. Materi MBG datang di SMP Muh 6 Kendal di hari ke dua lebih awal, sekitar pukul 10.15 Wib berbeda dengan jadwal yang diberitahukan sebelumnya dan terlaksana di hari pertama 11.00 – 12.00 Wib.
Kedatangan MBG di hari ke dua tersebut tidak mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang sedang berlangsung dan tidak berdampak karena SMP Muh 6Kendal dapat mengelola waktu dan pelaksanaan program tersebut.
Jika program ini dilaksanakan dengan baik, waktu yang dialokasikan untuk makan dapat diatur agar tidak mengganggu jam pelajaran utama. Misalnya, kegiatan makan bisa dilakukan sebelum pelajaran dimulai atau selama waktu istirahat.
Kedua menu dalam MBG berisi nasi, telur dadar, sayur, buah dan susu.
Menu tersebut dinilai seimbang sudah memenuhi kriteria makanan yang mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah dan proporsi yang sesuai mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, serta air. Makanan seimbang penting untuk menjaga fungsi organ dan kesehatan secara keseluruhan.
Kepala SMP Muh 6 Kendal. Dian Rahmawati mengatakan pelaksanaan MBG dihari kedua berlangsung lancar, meskipun kedatangannya lebih awal.
“Pelaksanaan MBG di sekolah ini sesuai prosedur yang ditetapkan, yakni seluruh siswa menerima satu food tray yang berisi nasi, telur dadar, sayur, buah, dan susu,” kata Dian.
Diterangkan, MBG disantap bersama-sama di masing-masing kelas, diawali dengan do’a makan.
“Siswa makan dengan teratur, tertib dan menikmati MBG dengan rasa syukur,” ujarnya.
Selesai makan, tempat makan, food tray dikumpulkan lagi sesuai jumlah 56 buah yang siap diambil oleh petugas.
“Food tray tidak boleh dibersihkan, sisa makanan (jika ada) tidak boleh dibuang. Kemungkinan untuk evaluasi,” ujarnya lagi.
Dian berharap, program MBG tidak hanya berhenti pada tahap uji coba, tetapi terus berjalan hingga siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“MBG berdampak positif yang sudah terlihat, seperti peningkatan kehadiran siswa dan motivasi belajar yang lebih baik. Selain itu, program ini diharapkan dapat berkontribusi pada tercapainya generasi sehat dan berkualitas di Indonesia pada tahun 2045,” harapnya.
Sementara itu Bagus Dwi Saputra (kelas IX) mengatakan, menu MBG hari ke dua telah memenuhi standar dan layak dikonsumsi, karena hal ini penting agar asupan gizi peserta didik dapat terpenuhi secara optimal.
“Makanan bergizi dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak dan dapat membantu mencegah masalah gizi buruk,” kata Bagus.