KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Tidak ada satu pekan lagi bulan suci Ramadan 1446 H segera tiba, dan salah satu budaya di Kendal dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadan adalah digelarnya tradisi Dugderan, sebuah tradisi bertujuan untuk memperkuat silaturahmi dan sebagai sarana dakwah Islam menjelang Ramadan.
Menyambut Ramadan 1446 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Kendal kembali akan menggelar tradisi Dugderan yang dipusatkan di Masjid Agung Kendal, Jumat siang (28/2/2025).
Tradisi meliputi karnaval kebudayaan, pawai gunungan, pasar takjil, perform bedug, serta ziarah dan doa tersebut, mengambil tema, “Dengan Dugderan Meningkatkan Kualitas Iman dan Taqwa untuk Menyelamatkan Generasi Muda”.
Kabid Pariwisata pada Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kendal, Ahmad Syahrul Falah mengatakan, Dugderan digelar dalam rangka menyambut Ramadan.
Dijelaskan, berbagai kegiatan Dugderan yang digelar selama sehari untuk memberikan hiburan kepada masyarakat, dan menghidupkan suasana menjelang Ramadan.
“Ya selain karnaval kebudayaan, ada kirab atau pawai gunungan hasil bumi, mengandung filosofi berupa keberkahan dan saling berbagi dengan sesama manusia,” ujarnya, Selasa (25/2/2025).
Syahrul menjelaskan, Kirab Budaya Grebeg Gunungan rencananya digelar pada Jumat (28/2) yang akan dilepas dari halaman Masjid Agung Kendal.
“Kirab Budaya Grebeg Gunungan Dugderan 2025 nantinya diikuti ratusan peserta dari siswa TK, SD atau MI, SMP atau MTs, SMA atau SMK dan TPQ, serta sejumlah marching band dan ibu-ibu,” bebernya.
Syahrul menambahkan, agenda tersebut sekaligus mempromosikan wisata religi yang ada di Kendal.
“Melalui Dugderan, kita juga mengenalkan ikon Kabupaten Kendal yaitu Masjid Agung Kendal, sekaligus wisata ziarah di Makam Wali Joko dan Wali Hadi serta Wali Gembyang,” imbuhnya.
Sementara itu, Yayasan Masjid Besar Al Muttaqin Kaliwungu Kendal menggelar “Thukudher” dan “Pasar Jajan Rakyat” pada hari yang sama yaitu Jumat (28/2).
Pasar Jajan Rakyat merupakan tradisi berkumpulnya para pedagang makanan dan pembeli di Parkir Timur Masjid Al Muttaqin Kaliwungu.
Berbagai jajanan tradisional disajikan ratusan pedagang, seperti sumpil, getuk, klepon, aneka jajanan kampung, dan juga berbagai macam olahan laut, seperti pepes, kepiting, kerang, siput dan aneka makanan lainnya.
Selain itu juga dijual aneka minuman tradisional seperti dawet, kolak, es campur, es degan, dan es buah, serta minuman menyegarkan lainnya khas untuk berbuka puasa.