WELERI.KENDALMU.OR.ID. Takmir Masjid An-Nur Penyangkringan, Kec. Weleri, Kab. Kendal melalui Direktur An-Nur Publishing Badan Usaha Milik Masjid (BUMM), Arif Budiman melaunching gerakan wakaf literasi buku Tetralogi, 4 buah buku karya berbeda yang saling berhubungan dan mengembangkan satu tema karya, hasil tulisan Ketua Lembaga Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPUMKM) PWM Jateng, Khafid Sirotudin.
Ke 4 buku tersebut, yakni Membeli Sembari Berbagi, Gelap Mata Gelap Hati, Andaikan Muhammadiyah Cuti Melayani, dan Saleh Personal Kafir Digital dilaunching Kamis sore (27/2/2025) di Masjid An-Nur Weleri.
Arif Budiman mengatakan wakaf tidak harus uang atau tanah, tetapi bisa berbentuk artikel yang dikumpulkan dan dicetak menjadi buku.
Dalam konteks penggalangan dana, diunggapkan Muhammadiyah berkembang dalam kegiatan-kegiatannya karena faktor penggalangan dana.

“Sejarah penggalangan dana oleh Muhammadiyah sudah ada sebelum Indonesia merdeka, sejak 1940. Muhammadiyah mencari produk yang dibutuhkan saat itu, yaitu perangko,” ungkapnya.
Diterangkan, saat itu Muhammadiyah bekerja sama dengan Hindia Belanda menjual perangko.
“Penjualan perangko waktu itu dibranding dengan lagu judulnya Perangko Amal. Perangko dijual ke mana-mana sampai ke Suriname, yang menghasilkan dana luar biasa, dan salah satu agen penjual perangko saat itu ada di sekitar Masjid An-Nur ini,” ungkapnya.
Tentang wakaf literasi, dikatakan buku Tetralogi tidak dijual, tapi sebagai hadiah untuk mereka yang berinfaq ke Masjid An-Nur.
“Dengan berinfaq 100 ribu rupiah mendapat hadiah 1 buah buku karya Khafid Sirotudin,” ujarnya.

Diketahui ke 4 buku tersebut kata pengantarnya dari para tokoh Muhammadiyah, seperti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu’ti memberi kata pengantar buku Andaikan Muhammadiyah Cuti Melayani, Gelap Mata Gelap Hati kata pengantar Ketua PP Muhammadiyah, M. Busyro Muqoddas, buku Saleh Personal Kafir Digital kata pengantarnya Dubes Luar Biasa dan Kuasa Penuh untuk Lebanon di Beirut, Hajriyanto Y. Thohari, dan buku Membeli Sembari Berbagi kata pengantarnya Ketua PW Muhammadiyah Jateng, KH. Tafsir.
Diharapkan produk An-Nur dalam bentuk buku dapat memberi manfaat kepada ummat Islam karena buku tersebut tidak akan selesai dan selalu dibutuhkan.

Penulis buku Tetralogi, Khafid Sirotudin mengatakan wakaf litersi merupakan hasil peradaban literasi dengan segala bentuk, wujud dan beragam produknya sebagai upaya meningkatkan kemampuan individu dalam membaca, memahami, menghitung, dan mengakses informasi.
Menurut Khafid wakaf tidak ada batas nisobnya, berapapun uang yang dimiliki bisa sebagian diwakafkan dan memberi manfaat.
“Wakaf literasi berfokus pada memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat,” katanya.
Diterangkan tulisan bisa menjadi wakaf, dan gerakan literasi ini digelorakan berawal dari Masjid An-Nur.
Diharapkan Masjid An-Nur yang dibangun dengan dana mandiri 8 milyar melalui wakaf literasi tidak hanya mampu membayar hutang tapi juga bisa memperluas area masjid.
Sedangkan Sekretaris Takmis Masjid An-Nur, M. Fahrudin Kurniawan menyampaikan perkembangan amal usaha milik Masjid An-Nur.
“Sampai saat ini Masjid An-Nur memiliki amal usaha Mie Matleh di 2 tempat, di Weleri dan di Kendal,” kata Iwan sapaan M. Fahrudin Kurniawan.

Disampaikan, seluruh keuntungan dari Mie Matleh diperuntukkan untuk Masjid An-Nur, dan dengan hadirnya wakaf literasi yang dipublish bisa menambah kemakmuran masjid An-Nur.
Diharapkan wakaf literasi buku Tetralogi ini mendapat dukungan semua pihak.
Hadir dan menerima buku Tetralogi sejumlah tokoh antara lain Guru Besar Ekonomi Pertanian dan Ekonomi Pembangunan Undip, Prof. Waridin, mewakili Bushro Muqoddas, Prof David Efendi, Ketua Ketua PDM Kendal, KH. Ikhsan Intizam, Kepala Dinarpus Kab. Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi, Kepala Dinas Sosial Kab. Kendal, Muntoha, Mantan Sekda Kab. Kendal, Sugiyono.
Turut menyampaikan komentar buku Tetralogi dikemas dalam dialog interaktif, yaitu DR Azaki Khoirudin, DR. David Efendi, Khafid Sirotudin, dan dipandu oleh Sutradara Kultum Sinema Weleri, Sani Arrahmah. (fur)