Ada yang unik di Masjid H Abdul Rahman Sukorejo Kabupaten Kendal, masjid yang di bangun oleh H Mastur tidak seperti masjid biasa melainkan perpaduan arsitektur bangunan china dan jawa seperti Masjid Cenghoo. Diharapkan masjid ini bisa mempersatukan umat muslim dari semua organisasi baik NU,Muhammadiyah,Nasionalis dan lain sebagainya.
Masjid H Abdul Rahman yang di bangun sekitar satu tahun lalu, yang berlokasi di sekitar Pasar Sukorejo Kendal atau di komplek pertokoan joglo mbah Mastur. Konon masjid tersebut di bangun menggabungkan arsitektur jawa dan Tionghoa.
Menurut pemilik joglo mbah Mastur sekaligus yang pendiri masjid, tujuan utama pembangunan masjid untuk menampung umat muslim terutama para pedagang ketika masuk waktu sholat bias melaksnakan shotat berjamaah di masjid yang tak jauh dari pasar Sukorejo, Masjid ini bangunannya masjid cheng hoo, ini tidak menampakkan identitas ormas agama islam seperti NU atau Muhammadiyah yang mayoritas berada di lingkungan masjid.
Namun cenderung menggunakan ornamen china untuk memperstukan umat muslim baik keturunan Tionghoa maupin jawa,sehingga siapapun bisa melaksanakan ibadah sholat di masjid tersebut. Jadi masjid H Abdul Rahman baik imam maupun para penceramah pun dari berbagai kalangan NUdan Muhammadiyah.
Imam pun juga sama sehingga semua jamaah bisa saling menghormati, tidak harus ini aliran Muhammadiyah ,ini aliran Nahdatul Umama sehingga dengan demikian kita tetap bersatu sekalipun beda ormasnya.
Pendiri Masjid mbah Mastur sendiri , membangun masjid melihat suasana dan kondisi di daerah tersebut, disana ada muslim keturunan tionghoa bisa berjamaah di masjid bersama dengan jamaah lain sehingga, semua umat muslim selalu rukun tidak membeda bedakan antara warna hijau,biru,merah dan lain lain.
“Masjid ini saya bangun lain dari yang lain artinya kita tidak menonjolkan identitas agama seperti Muhammadiyah maupun Nahdatul Ulama, karena saya sebagai pedagang maka masjid saya bangun agar semua umat muslim bis melaksanakan ibadah dengan khusuk di masjid ini, disini juga ada mmuslim keturunan toing hoa mak kita bdesain majid tersebud seperti klenteng . Sehingga siapapun bias beribadan di masjid H Abdul Rohman ini”. Jelas mbah Mastur.
Di masjid ini setiap hari sabtu pagi juga diadakan pengajian umum yang mana ustad ustadzah nya juga dari NU dan Muhammadiyah.Ini sebagai bentuk keberagaman namun tetap bersatu,mengharap jadi umat Muhammad Rasulullah Salallahu alaihi wasalam.
Selain itu juga ada kajian Al-quran bahkan di depan masjid juga ada warung sodaqoh yang mana semua umat muslim yang hendak makan bisa makan sepuasnya gratis. Dan itu di buka 24 jam.
Salah satu ustazah yang habis mengisi pengajian, sangat terharu melihat bangunan masjid dan ornamennya seperti bangunan china dan baru pertama kali melihat masjid seperti ini di kabupaten kendal.
“ Ini saya baru pertama kali di Kendal di undang mengisi pengajian di masjid namun dari luar tidak kelihatan masjid , pertama saya melihat papan namas masjid setelah tak cari kok gakada masjid,ternyata bangunan yang saya kira kleteng ternyata masjid, dan subhanalloh masjidnya bagus termasuk jamaahnya juga dari berbagai kalangan ada Muhamadiyah, Nahdiyin dan lain sebaginya”. Kata ustazah siti maghfiroh.
Diharapkan masjid tersebut bisa bermanfaat bagi seluruh umat muslim, karena di Sukorejo ada curug sewu bagi wisatawan yang datang di curug sewu bisa mampir sholat berjamaah di masjid H Abdul Rahman Sukorejo, sambil berwisata religi. (yud)