YOGYAKARTA.KENDALMU.OR.ID. Berbeda dengan sekolah/madrasah Muhammadiyah lainnya dalam menyelenggarakan kegiatan Masa Pembekalan Tahap Akhir Anggota (Mapeta) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Tahun ini Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 (MA Muhi) Weleri menyelenggarakan Mapeta bagi anggota IPM kelas XII di Yogyakarta.
Selama sehari penuh, Senin (29/4/2024), 27 siswa-siswi tersebut selain menerima materi tentang Ke-IMM-an yang disampaikan langsung oleh Ketua IMM Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Dafa Nur Fauzi, juga melakukan kunjungan ke Museum Muhammadiyah yang letaknya tidak jauh dari kampus IV UAD Yogyakarta, dan silaturahmi di Pesantren Mahasiswa Aqwamu Qila, sebuah pesantren Muhammadiyah.
Kepala MA Mhi 1 Weleri, Romanto Pribadi, mengatakan, Mapeta tahun ini memang sengaja dibuat berbeda dengan yang sudah dilaksanakan.
“Kami sengaja tahun ini mengajak anak-anak mengikuti Mapeta dengan konsep yang berbeda,” kata Romanto kepada kendalmu.or.id, Kamis (2/5/2024).
Dia menyampaikan, Mapeta dilaksanakan dengan menitik beratkan pada kunjungan langsung ke obyek yang sudah direncanakan, seperti UAD, Museum Muhamamdiyah, pesantren milik Muhammadiyah, Aqwamu Qila Yogyakarta.
Dengan kunjungan langsung ke obyek, kata Romanto, peserta didik mendapat informasi lengkap yang berhubungan dengan obyek yang dikunjungi sekaligus memperoleh kesan mendalam kepada peserta didik selama Mapeta berlangsung.
“Seperti kunjungan ke museum Muhammadiyah tidak sekadar tempat wisata dan edukasi biasa, melainkan juga sebagai tempat menjaga memori kesejarahan peran-peran kebangsaan, kemanusiaan, dan keumatan Muhammadiyah sekaligus proyeksi masa depan Muhammadiyah,” terang Romanto.
Diketahui, di museum, peserta didik mendapatkan informasi lengkap tentang sejarah awal mula berdirinya Muhammadiyah, terdapat juga replika kapal yang ditumpangi Muhammad Darwis (nama Akhmad Dahlan sebelum pergi haji-red) tatkala menunaikan ibadah haji dan menimba ilmu di Makkah.
Romanto berpesan perjalanan rihlah Mapeta harus dapat menjadikan peserta didik terbuka wawasan perguruan tinggi, sehingga dapat menumbuhkan optimisme dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi mengingat tantangan kehidupan di masa mendatang semakin berat.
Kepala MA Muhi Weleri berharap, peserta Mapeta yang menjadi alumni dari madrasahnya harus siap dan bersedia menjadi kader Muhammadiyah dan kader bangsa.
“Untuk itu harus membekali diri dengan pendidikan yang tinggi dan atau ketrampilan hidup (life skill) yang mumpuni. Sebaik-baik manusia adalah yg paling bermanfaat bagi umat,” ujarnya.
Sedangkan ketika silaturrahmi di Pesantren Mahasiswa Aqwamu Qila, rombongan diterima langsung oleh pimpinan pesantren setempat, KH. Mashuri.
KH Mashuri berharap peserta Mapeta MA Muhi Weleri ada yang menjadi santri Pesantren Aqwamu Qila.
Dia mengingatkan, pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 dan nyantri di pesantren Aqwamu Qila, karena sekarang dan yang akan datang telah terjadi persaingan hidup.
“Kami siap menerima santri dan santriyah dari MA Muhammadiyah 1 Weleri dengan program beasiswa penuh (gratis biaya pesantren dan biaya kuliah-red) dengan syarat tertentu,” kata Mashuri.
Mapeta dilanjutkan dengan rihlah/wisata di Pantai Parangtritis untuk bertadabbur alam, menikmati keindahan pantai dengan panorama senja yang sangat berkesan sehingga dapat meningkatkan kesyukuran kepada Allah SWT.
Sebelum bertolak pulang ke Kendal, seluruh peserta diberi kesempatan untuk berbelanja di Marioboro dan dapat melakukan swafhoto dan berfoto bersama. (fur)