SUKOREJO.KENDALMU.OR.ID. Menanamkan nilai-nilai kepanduan Hizbul Wathan (HW) sejak dini sangat penting untuk pembentukan karakter generasi muda.
HW berfungsi sebagai wadah pendidikan non-formal yang mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, kemandirian, dan gotong royong
Melalui kegiatan kepanduan, anak-anak dilatih untuk memiliki akhlak mulia dan sikap disiplin, yang sejalan dengan ajaran Islam.
Selain itu, HW juga mempersiapkan mereka untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Memahami hal tersebut, MI Muhammadiyah Mulyosari bekerja sama dengan Dewan Kerabat dan Pembina HW SMK Muhammadiyah 4 (Mupat) Sukorejo dalam melatih siswa-siswi MI Muhammadiyah Mulyosari di bidang ke HW an.
Kepala MI Muh Mulyosari, Taufiqurrahman mengatakan anak-anak sejak awal penting diikutkan HW untuk membantu membentuk karakter positif, seperti kemandirian, tanggung jawab, dan kedisiplinan.
“Di dalam HW anggota juga dilatih untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan melalui kegiatan kelompok,” katanya di sela latihan, Sabtu (26/10/2024).
Taufiqurrahman berharap anak-anak yang aktif di HW jiwa mereka bisa terbangun dengan beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam dan mengembangkan sikap mandiri dan semangat gotong royong di kalangan siswa.
Sedangkan salah satu pembina HW, Bunda Rizka Diana mengatakan untuk disiplin latihan setiap anggota HW diberi Buku Sistem Kegiatan Terstruktur (SKT) berfungsi sebagai panduan dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan kepanduan.
“Kegiatan terstruktur merupakan syarat yang harus dilaksanakan setiap anggota HW, guna melatih mental, fisik, dan kemampuan yang dimiliki setiap anggota, serta menguji pengetahuan tentang kepanduan Hizbul Wathan di bidang pengetahuan umum, serta keagamaan,” jelas Rizka.
Menurutnya, Kepanduan HW bertujuan untuk melatih kedisiplinan anak, melatih kecakapan fisik dan mental anak, sehingga harapannya anak-anak dapat siap dan sigap dalam menghadapi permasalahan, melatih kemandirian, serta kemampuan dalam memecahkan berbagai persoalan. (dian)