PEGANDON.KENDALMU.OR.ID. Meskipun peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) sudah berlalu, 24 Maret, namun gerakan mengeliminir Tuberkolusis (TBS) di Kab. Kendal terus dilakukan. Dan salah satu komponen terdepan dalam bertugas mengurangi penyakit TBC di masyarakat adalah kader TB, karena tugas utamanya sebagai penghubung antara terduga TB/pasien TB yang ditemukan dalam masyarakat dengan petugas pelayan kesehatan terdekat.
Kantor layanan (KL) Lazismu Pegandon, Kab. Kendal merasa terpanggil untuk memberi apresiasi kepada ke 30 kader TB tersebut dengan buah tangan, bingkisan senilai 100 ribu rupiah.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pegandon, Ahmad Rifqi mengatakan, menerjemahkan kata sabilillah dalam salah satu asnaf zakat harus lebih luas, diantaranya mereka adalah kader tuberkulosis,
“Sebagai bagian dari masyarakat yang terlatih dan bekerja secara sukarela, kader TB dapat memperoleh zakat untuk membantu mereka yang membutuhkan,” kata Rifqi di sela acara Dialog Bersama Menuju Indonesia Bebas TBC 2030 yang diselenggarakan oleh Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kab. Kendal, Senin (13/5/2024) di aula Balai Desa Penanggulan, Pegandon.
Dia menerangkan, kepedulian Muhammadiyah melalui Lazismu telah menyasar ke para sabilillah dalam kontek kesehatan, diantaranya para kader, relawan yang terlatih mendeteksi dini penderita TBC.
“Kami melihat peran mereka sangat penting dalam upaya penanggulangan Tuberkulosis, “ ujarnya.
Menurut Rifqi, Kader TB sebagai unsur utama dalam penemuan dan pengawasan kasus TB, serta dalam pelaksanaan program-program pencegahan dan pengobatan TB.
“Kader TB kita anggap sebagai bagian integral dari sistem kesehatan masyarakat, terutama dalam wilayah kerja di Kab. Kendal, sehingga kami dari KL Lazismu Pegandon memberi apresiasi, bingkisan,” tandasnya.
KL Lazismu Pegandon berharap, dengan pemberian bingkisan tersebut terus meningkatkan peranannya dalam upaya penanggulangan Tuberkulosis (TB) di masyarakat.
“Kader TB tetap menjadi penghubung antara masyarakat dan petugas kesehatan, serta untuk terus meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB,” pintanya.
KL Lazismu Pegandon selain memberi bingkisan kepada kader TB, ke depan juga akan menyantuni keluarga yang terkena tuberkulosis, terutama kepala keluarga.
“Ketika kepala keluarga diberhentikan dari tempat kerja biasanya akan mengalami kegoncangan ekonomi keluarga. Disinilah kami hadir memberi bantuan dalam bentuk makanan yang bergizi,” katanya.
Dikatakan, pemberian bantuan kepada kepala keluarga yang terinfeksi TBC kita katagorikan sebagai fakir miskin yang masuk dalam salah satu asnaf penerima zakat.
Sementara itu, Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kab. Kendal, Bambang Wiryawan menyampaikan terima kasih kepada KL Lazismu Pegandon yang telah memberi apresiasi kepada kader TB.
Bambang mengatakan, terkait penanganan TB di Kab. Kendal telah disiapkan 30 Puskesmas, 6 sumah sakit, dan 5 tempat layanan TCM (Tes Cepat Molekuler) dalam penyakit TBC.
“Beberapa rumah sakit, Puskesmas tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat penanganan tuberkulosis,” katanya.
Diterangkan ada dua tipe hasil TCM, yaitu pasien yang tidak Mycobacterium tuberculosis (MTB), sehingga pasien tidak terinfeksi TBC, dan pasien terdeteksi MTB Rifampisisn Sensitif, yang berarti pasien dapat diberikan pengobatan dengan obat anti TBC yang efektif
“Pengobatan dilakukan selama 6 bulan. Setiap harinya tidak terputus minum obat, baik itu dewasa maupu anak-anak,” ujarnya. (fur)