SEMARANG, KENDALMU.OR.ID – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia tak hanya menjadi momen seremonial, tetapi juga momentum doa dan harapan bagi masa depan bangsa. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir, menyampaikan pesan optimistis agar Indonesia terus melangkah maju, sejahtera, dan berdaulat di usia delapan dasawarsa kemerdekaan.
“Harapan saya, di usia ke-80 ini Indonesia semakin maju, semakin sejahtera, dan berdaulat,” ucap Tafsir penuh keyakinan sebagaimana dikutip pwmjateng.com
Dalam keterangannya, Tafsir menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki tekad kuat untuk memperkuat diri di tengah dinamika global yang kian kompleks. Menurutnya, kedaulatan dan kesejahteraan adalah kunci agar Indonesia diperhitungkan di kancah internasional.
“Dengan cara itu, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani bangsa-bangsa lain,” tegasnya.
Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan bangsa justru semakin berat. Karena itu, HUT RI ke-80 harus menjadi momentum refleksi sekaligus pendorong semangat kerja keras dan inovasi.
“Bangsa kita jangan sampai puas dengan capaian yang ada. Justru harus menjadikannya modal untuk melangkah lebih jauh,” tandasnya.
Tafsir menilai salah satu tantangan besar Indonesia adalah menghadirkan kesejahteraan yang merata. Pembangunan, katanya, tidak boleh berhenti di sektor tertentu saja, melainkan harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya menjaga kedaulatan bangsa dalam arti yang luas. “Kedaulatan tidak hanya soal pertahanan dan keamanan, tetapi juga kemandirian ekonomi, politik, dan kebudayaan. Jika bangsa ini kuat secara ekonomi dan berdaulat dalam menentukan arah politiknya, maka dunia akan menaruh hormat kepada Indonesia,” ujarnya.
Di akhir pesannya, Tafsir menekankan bahwa persatuan adalah fondasi utama agar bangsa mampu menghadapi berbagai persoalan, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Indonesia merdeka bukan karena perjuangan satu golongan saja, tetapi hasil jerih payah seluruh rakyat. Semangat kebersamaan itu yang harus terus diwariskan kepada generasi muda,” pesannya.
Ia menegaskan, meskipun bangsa ini sudah merdeka, perjuangan sejati belum selesai. Bentuk perjuangan kini adalah membangun bangsa dengan kerja nyata.
“Kemerdekaan harus terus diisi dengan kerja nyata. Kita tidak boleh berhenti berjuang. Hanya saja, bentuk perjuangannya kini berbeda, yakni membangun bangsa,” ucapnya.
Menutup keterangannya, Tafsir menyampaikan doa penuh harap agar Indonesia semakin jaya dan bermartabat.
“Semoga Indonesia tetap jaya dan Dirgahayu Indonesia,” katanya.
Pesan itu menjadi refleksi harapan seluruh rakyat: bahwa peringatan 80 tahun kemerdekaan bukan sekadar hitungan usia, melainkan tanda kedewasaan bangsa untuk terus berdiri tegak, sejahtera, dan berdaulat di mata dunia.
