KALIWUNGU SELATAN.KENDALMU.OR.ID. Membaca Al-Qur’an dapat dikerjakan kapan pun dan di mana pun. Namun, umat muslim dianjurkan memperbanyak membaca Al-Qur’an di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Demikian pesan Ketua PDM Kendal, KH. Ustadz Ikhsan Intizam dalam Pengajian Ahad pagi yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh PCM setempat.
“Mari kita maksimalkan dalam membaca Al-Quran, jangan sampai ada waktu luang yang kita punya tidak di isi untuk membaca Al-Quran, terutama ketika memasuki 10 terakhir bulan Ramadhan,” ajak Ustadz Ikhsan, Ahad (31/3/2024) kepada jamaah di Masjid Nurul Huda Protomulyo, Kec. Kaliwungu Selatan.
Menurutnya, membaca Al qur’an secara rutin diperlukan jihad, apalagi di bulan Ramadhan, dibutuhkan kesungguhan dalam rangka mendapatkan satu kebaikan, yang dibalas oleh Allah SWT dengan sepuluh kebaikan.
Dia mengatakan, sangat disayangkan seorang muslim tidak bisa membaca Al qur’an. Padahal Al qur’an kitab suci, yang dijadikan pedoman hidup.
“Orang Muhammadiyah harus bisa membaca Al-Quran, rugi jika selama kita hidup di dunia tidak bisa membaca Al-Quran, dan jangan sampai kita lepas dari al-Quran, karena alquran adalah petunjuk bagi kita,” tegasnya.
Ustadz Ikhsan mengatakan keagungan Al qur’an yang diturunkan pada bulan suci Ramadhan. Keagungan Al-Qur’an karena diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
“Al qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan, kunci dari masalah, dan pedoman bagi umat Islam dan manusia secara umum, “ ujarnya senyitir ayat Al qur’an Surat Al Baqarah ayat 185,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
“Mengapa pada saat bulan suci Ramadhan kita di wajibkan untuk berpuasa? Karena pada saat bulah Ramadhan Al-Quran turun didalamnya, kita berpuasa karena menghormati turunnya Al-Quran,” imbuhnya.
Ustadz Ikhsan juga memperingatkan kepada jama’ah bahwa kita dilarang untuk berpaling dari al-Quran, karena akan berdampak pada kehidupan kita.
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةأَعْمَىِٰ
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
Pengajian rutin Ahad pagi ini dihadiri kurang lebih 150 jama’ah, turut hadir Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kaliwungu Selatan, Dodi Mohammad Imaduddin, beserta jajaran pleno PCM Kaliwungu Selatan. (hid)