NGAMPEL.KENDALMU.OR.ID. Bulan suci Ramadhan tahun ini telah berlalu meninggalkan kita. Jelak langkahnya masih menyisakan bekas mendalam di hati kita dengan perjalanan penuh nilai-nilai ibadah yang akan kita jadikan sebagai spirit prilaku kehidupan ketika memasuki bulan-bulan selanjutnya.
Meskipun Ramadhan berlalu bukan berarti kita meninggalkan prilaku-prilaku Ramadhan. Kita harus tetap memegang teguh dan akrab dengan prilaku Ramadhan.
Demikian salah satu kesimpulan khutban Idulfitri 1445 H (10/4/2024) di halaman SD N Kebonagung, Ngampel yang disampaikan oleh Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngampel, Ustadz Agus Nasrullah Amin.
Dia berpesan kepada jamaah supaya Ramadhan harus kita pegang teguh dan istiqomah untuk dijadikan dasar membangun rumah peradaban masa depan yang lebih baik
“Bulan Ramadhan ibarat kita sedang mendirikan bangunan rumah yang indah melalui nilai-nilai ibadah Ramadhan, dan jangan kita merusaknya,” kata Ustadz Agus.
Bangunan yang indah dengan pondasi kuat, lanjutnya, harus kita rawat sebaik mungkin dan jangan sampai rusak dan roboh.
Pesan Ramadhan yang kedua, kata Agus,
orang yang berpuasa Ramadhan dengan benar mengajarkan kita untuk bersikap jujur, maka implementasi pasca Ramadhan kita tidak bersikap dusta, berbuat mencuri, dan koruptor.
Dia menyinggung tentang krisis moral bangsa Indonesia, Agus Nasrullah Amin yang juga Kepala SDIT Syarifudin Kendal menilai negara dalam kondisi krisis moral yang memprihatinkan
“Saat ini rendahnya kejujuran menjadi keprihatinan kita semua. Krisis moral di negara kita diakibatkan oleh ketidakjujuran anak-anak bangsa, dan ketika negara dipimpin oleh pemimpin yang tidak jujur akan mengakibatkan bahaya negara kita, ” ujarnya mengutip hadits riwayat Bukhori Muslim ‘alaikum bishidqii‘-alaikum bishidqii‘ (kalian harus jujur-kalian harus jujur)
Pesan kedua, Ustadz Agus menyinggung tentang saling memaafkan atas kesalahan sesama manusia dalam pergaulan hidup sehari-hari, karena kesalahan adalah salah satu sifat manusia, tetapi kesalahan sesama manusia harus segera dilakukan saling memaafkan.
“Setelah saling memaafkan dan bertaubat tidak akan mengulangi perbuatan dosa dilanjutkan dengan bertaqwa dan perbuatan baik,” kata Agus lagi.
Pesan ketiga adalah senantiasa berakhlaq mulia dalam menjalani kehidupan di tengah-tengah masyarakat.
“Dalam ajaran Islam ketaqwaan pasti bisa membuahkan akhlaq yang mulia, karena seorang mukmin, muslim yang baik adalah ia yang berakhlaq mulia, dan madrasah (pendidikan-red) Ramadhan menghasilkan lulusan berkarakter akhlaq mulia” ujarnya.
Dijelaskan, orang yang bertaqwa akan berusaha berlaku benar, jujur, adil, terpercaya, dan melakukan segala kebaikan serta kearifan untuk dirinya, keluarga, dan ummat keseluruhan.
“Selain itu ia juga menjauhi hal-hal buruk, dan menjadikan puasa Ramadhan sebagai kekuatan ruhani,” katanya.Di bagian akhir, sebelum khutbah ditutup dengan do’a, Ustadz Agus Nasrullah Amin mengingatkan, bahwa bangsa kita dikenal sebagai bangsa religius dan harus kita jaga, karena ada pihak-pihak yang menginginkan agar negara dijauhkan dari agama.
“Religius yang kita inginkan adalah religiusitas yang mencerahkan dan memajukan,” pungkasnya (fur)