KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Pusat gerakan dakwah Muhammadiyah itu ada di cabang dan ranting tidak di Pimpinan Pusat, bukan di Wilayah dan bukan di Daerah, tetapi gerakan dakwah Muhammadiyah memiliki struktur yang terdiri dari cabang dan ranting, yang berfungsi sebagai ujung tombak dalam menyebarkan ajaran Islam dan memperkuat komunitas.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PP Muhammadiyah, M Jamaludin Ahmad dalam acara Sillaturrahmi Cabang, Ranting dan Takmir Masjid Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh LPCR dan Lembaga Pengembangan Masjid Musholla Muhammadiyah (LPMM) PDM Kendal, Sabtu (28/12/2024) di aula lantai 3 kampus utama Universitas Muhammadiyah Kendal Batang (Umkaba)
“Meskipun gedung PP Muhammadiyah megah dengan fasilitas lengkap, tetapi bukan sebagai pusat dakwah. Pusat dakwah Muhammadiyah ada di cabang dan ranting berbasis masjid. Sebaliknya apabila cabang, ranting dan masjid loyo, sepi, tidak melaksanakan dakwah maka sebenarnya Muhammadiyah mati, ” tegas Jamaludin di hadapan ratusan peserta sillaturrahmi
Dia membeberkan cabang, ranting dan masjid sebagai “The Real Muhammadiyah” merujuk pada konsep yang menekankan pentingnya peran cabang, ranting dan masjid dalam gerakan Muhammadiyah.
“Muhammadiyah sesungguhnya ada pada eksistensi cabang, ranting dan masjid. Ketiganya sebagai ruh Muhammadiyah, merupakan elemen inti atau esensi dari gerakan Muhammadiyah,” tegasnya lagi.

Jamaludin meminta agar ruh Muhammadiyah harus dijaga dengan baik, karena menjaga ruh Muhammadiyah merupakan hal yang penting untuk memastikan keberlangsungan dan keberhasilan gerakan dakwah.
“Dulu PP Muhammadiyah dengan ketua Pak AR Fahrudin, ruh Muhammadiyah hanya satu, yaitu pengajian,” ungkapnya.
Namun dalam kajian-kajian tulisan yang ada sampai sekarang ruh Muhammadiyah ada 5, yaitu pengajian, masjid makmur dan memakmurkan, bermuhammadiyah dengan ihklas dan gembira, berinfaq, shodaqoh, wakaf, dan rapat rutin.
Menyinggung tentang gerakan Muhammadiyah di ranting dan cabang, Jamaludin menyampaikan perintah Muktamar ke 48, bahwa semua pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus menggerakkan seluruh pegawai AUM yang bersangkutan.
“Seluruh pegawai AUM harus menggerakkan cabang dan ranting sebagai pusat dakwah. Menggerakkan seluruh pegawai AUM di ranting dan cabang berarti mendorong keterlibatan aktif pegawai dalam kegiatan dakwah dan pengembangan organisasi di tingkat lokal,” katanya.
Di bagian akhir Jamaludin berpesan agar orang Muhammadiyah tidak baperan, tidak mudah terbawa perasaan atau emosional dalam menghadapi berbagai situasi, kritik, atau perbedaan pendapat.
“Orang Muhammadiyah juga harus cerdas, terbuka dan tidak mutungan,” pungkasnya. (fur)