LIMBANGAN. KENDALMU.OR.ID. Upaya penguatan ideologi Muhammadiyah secara bersama sama di lingkungan anggota dan pimpinan berfungsi sebagai landasan teologis dan arah gerakan untuk mencapai masyarakat Islam yang ideal, berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.
Salah satu media formal penguatan ideologi Muhammadiyah adalah melalui Baitul Arqam, sebuah perkaderan Muhammadiyah yang bertujuan untuk membina ideologi keislaman dan kepemimpinan sehingga terjadi kesatuan sikap, integritas, wawasan, dan cara berpikir di kalangan anggota dan pimpinan Muhammadiyah.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Kaliwungu Selatan (Kasela) mulai bergerak dan membuat gebrakan dengan mengadakan kegiatan Baitul Arqom untuk yang pertama kalinya dalam sejarah.
Baitul Arqom PCM dan PCA Kaliwungu Selatan dI laksanakan di Villa Pedalaman Gonoharjo, Sabtu-Ahad (9-10/11 2024) diikuti oleh 65 peserta.
Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PDM Kendal, Edy Hansa menyampaikan bahwa PCM Kasela mulai ada pergerakan yang signifikan pada periode Muktamar ke 48 sebagai program positif.
“Ini sebagai sejarah dan gebrakan baru dari PCM Kaliwungu Selatan yang sudah bisa mengadakan kegiatan Baitul Arqom sendiri, dan yang membuat berbeda adalah Baitul Arqom pertama ini langsung di tempatkan di villa”. Kata Edy.
Dia meminta kepada PCM dan PCA Kasela agar Baitul Arqam menjadi tradisi yang bisa dilaksanakan secara rutin.
Edy Hansa berharap Baitul Arqam mampu meningkatkan pemahaman keislaman dan menciptakan kesatuan sikap di kalangan peserta sehingga memiliki integritas, wawasan, dan cara berpikir yang selaras dengan misi Muhammadiyah
Sementara itu Wakil Ketua PDM Kendal, Maryono juga menilai penting diselenggarakannya Baitul Arqam sebagai ikhtiar meningkatkan kualitas dan penyegaran untuk menghadapi tantangan perubahan zaman.
“Kegiatan ini sangat penting untuk memberikan bekal kita semua dalam menggerakkan organisasi, perlu meningkatkan kualitas kepemimpinan dan harus ada penyegaran. karena zaman terus berkembang,” kata Maryono.
Menyinggung tentang keberadaan PCM, Maryono yang juga Korbid MPKSDI PDM Kendal mengingatkan PCM sebagai ujung tombak dalam gerakan dakwah Muhammadiyah.
“PCM berperan sabgat vital dalam menjangkau masyarakat secara langsung. PCM bertanggung jawab untuk melaksanakan program-program organisasi, menggerakkan kegiatan dakwah, dan melakukan kaderisasi di tingkat cabang,” tegasnya.
Dengan memposisikan berada di garis depan, lanjutnya PCM Kasela diharapkan dapat memfasilitasi interaksi antara Muhammadiyah dan masyarakat, serta mengimplementasikan nilai-nilai Islam yang sesuai dengan ideologi Muhammadiyah, karena tanpa keberadaan PCM yang aktif, gerakan Muhammadiyah dapat kehilangan relevansi dan dampaknya di masyarakat
Selain itu Maryono juga mengkampenyekan 3 J, yaitu Jamaah, Jam’iyah, dan Jariyah.
Jamaah, kata dia, menggambarkan pentingnya kebersamaan dan solidaritas di antara anggota, menciptakan ikatan yang kuat untuk memperkuat gerakan dakwah.
Jam’yah, sambungnya menunjukkan organisasi atau komunitas yang bersatu dalam tujuan dan visi, mengedepankan kolaborasi untuk mencapai kemaslahatan umat.
“Sedangkan Jariyah adalah amal jariyah yang menghasilkan Amal Usaha Muhammadiyah” ujarnya.
Sedangkan Ketua PCM Kasela. Dodi Mohammad Immaduddin juga mengingatkan Baitul Arqam untuk meningkatkan pemshaman Al Islam dan Kemuhammadiyahan supaya para pimpinan cabang ada kesamaan dan kesatuan sikap, integritas, wawasan dan cara berpikir dalam mengembangkan idiologi kader sehingga bisa melaksanakan misi Muhammadiyah.
Dodi berharap semua peserta Baitul Arqom dapat menyerap materi dan bisa diimplementasikan dalam berorganisasi di Muhammadiyah
“Kami berharap seluruh peserta Baitul Arqom selama 2 hari 1 malam ini bisa menyerap materi dari para narasumber dan instruktur yang sudah berpengalaman baik dari PP, PWM maupun PDM, sehingga selesai mengikuti kegiatan ini out put nya bisa menjadi pedoman dalam menggerakkan persyarikatan di bidangnya masing-masing,” pintanya.(hid)