PATEBON.KENDALMU.OR.ID. Dimensi estetika di bulan Ramadhan adalah bagian dari pengalaman yang mempengaruhi umat Islam dalam mengamalkan nilai-nilai ibadah di bulan suci ini, dan nilai estetika di bulan Ramadhan tidak harus berbentuk ritual-rutual ibadah mahdhoh, seperti sholat dan puasa.
Dimensi estetika bisa hadir di bulan Ramadhan dalam ragam lain yang diwujudkan bernuansa interaksi sesama manusia sosial, yaitu kegiatan bazaar, dimana di dalamnya terjadi keindahan transaksi di ruang ekonomi.
Estetika transaksi jual beli di pasar murah adalah sebuah praktik yang bertujuan untuk membuat transaksi jual beli lebih mudah dan menyenangkan sehingga tercipta keindahan dan kehabngatan bersama.
Hal itulah yang dibangun oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Patebon dalam memaknai keindahan Ramadhan melalui kegiatan gelaran Bazaar.
Wakil Ketua PCA Patebon Nadriyah Sakroni menilai, bazaar tidak sebatas jual beli sembako dengan harga murah, tetapi ada kehangatan bersama yang dirasakan oleh sesama warga.
“Melalui wasilah bazaar, kami betul-betul merasa hangat yang melahirkan keindahan di bulan Ramadhan ini,” kata Nadriyah kepada kendalmu.or.id, Ahad (24/3/2024) di halaman Musholla Baiturrahman Kartikajaya, Patebon.
Dia menuturkan, kehadiran pasar murah benar-benar memberi manfaat yang besar kepada mereka yang sangat membutuhkan sembako di bulan suci Ramadhan.
“Mereka datang dengan secercah harapan, memperoleh sembako dengan membelinya harga relatif murah,” ujarnya.
Diketahui, beberapa deretan bahan semboko tertata dengan rapi dalam bentuk paket, di dalamnya ada beras 2,5 kg, 1 liter minyak goreng, gula pasir 1 kg, syirup, 1 bungkus kerupuk petis mentah, 5 bungkus mie instan erta pakaian pantas pakai.
“Kami siapkan sebanyak 100 lembar kupon, dan setiap kupon cukup dengan Rp 118.500,” imbuh Nadriyah.
Dia berharap sembako yang warga beli tersebut bisa membantu kebutuhan keluarga di bulan Ramadhan tahun ini, dan hati mereka terkesan positif terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh PCA Patebon.
Sedangkan Ketua PCM Patebon, Solichin mengatakan kegiatan pasar murah di bulan Ramadhan selain untuk mencukupi kebutuhan warga, juga sebagai media membangun sillaturrahmi dan kebersamaan sesama ummat Islam yang sedang menunaikan ibadah Ramadhan sehingga tercipta keindahan.
“Media pasar murah yang sedang kami bangun bersama ini sebagai wujud kepedulian sesama,” kata Solichin.
Dia merasa tidak menduga, kalau kegiatan tersebut mendapat sambutan sangat positif dari warga setempat yang berarti mereka di bulan Ramadhan membutuhkan sembako.
Menurut Solichin kegiatan pasar murah menumbuhkan nilai-nilai sosia, dan tujuan lainnya, yaitu memberi manfaat kepada warga sekitar yang membutuhkan serta mempererat kebersamaan.
“Kita dapat memetik dari kegiatan pasar murah, baik secara sosial maupun ekonomi, yaitu menumbuhkan kepedulian sosial dan lingkungan terhadap yang membutuhkan sembako dalam jumlah yang cukup dan harga murah,” ujarnya.
Solichin berharap, pasar murah memberi manfaat untuk memenuhi kebutuhan keluarga di bulan Ramadhan, sehingga bulan suci dapat menciptakan suasana kehangatan dan keindahan.
“Pasar murah insya Allah berkah,” tutupnya. (fur)