BRANGSONG. KENDALMU.OR.ID. Upaya menyediakan beras berkualitas dan sehat terus dilakukan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PD Muhammadiyah Kendal.
Mengkonsumsi beras organik memiliki berbagai pengaruh positif terhadap kesehatan dan lingkungan, diantaranya beras organik memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan beras konvensional.
Memahami hal tersebut, MPM PDM Kendal melakukan panen padi organik di Desa Tosari, Brangsong, Kendal untuk ke tiga kalinya di atas tanah 3300 m2 dengan hasil diperkirakan sekitar 3,5 ton gabah basah.
Adapun panen pertama dan ke dua juga dilakukan di lahan yang sama.
Ketua MPM PDM Kendal, Faroq Agus Riyadi mengungkapkan, sesuai program kerja dan komitmen bersama pengolahan tanah untuk tanaman padi harus diubah dari pupuk kimia ke organik.
“Dengan beralih ke pertanian organik, penggunaan pestisida kimia dapat dikurangi dan diganti dengan teknologi pengendalian alternatif yang lebih banyak memanfaatkan bahan dan metode hayati,” kata Faroq di tengah panen padi organik, Senin (2/9/2024).
Faroq memahami para petani masih enggan untuk menggunakan pupuk organik.
Kebanyakan petani kurang sabar dalam mengolah tanah dengan pupuk organik, karena faktor produksi yang dinilai relatif turun dibandingkan dengan hasil produksi dengan pestisida kimia.
“Memang pada fase panen pertama produksi turun 50% dari sebelumnya yang biasa menggunakan kimia. Hal tersebut disebabkan tanah memerlukan waktu untuk pulih dan kembali subur melalui pupuk organik,” ungkapnya.
Faroq menjelaskan, petani yang mengolah tanah untuk tanaman padi organik hendaknya dilakukan rutin yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.
“Bahan organik dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya dukung tanah, dan membantu menjaga kelembaban, yang sangat penting untuk pertumbuhan padi,” ungkapnya lagi.
Dia berharap MPM melalui Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) mempelopori tanaman berpupuk organik, terutama padi untuk mencukupi kebutuhan pokok, yaitu beras sehat.
“Kita kembangkan di setiap PCM untuk padi organik yang menghasilkan beras sehat, dan tidak menutup kemungkinan menanam padi semi organik, ” ujarnya.
Sedangkan Ketua PDM Kendal, Ikhsan Intizam mengapresiasi MPM yang telah melaksanakan panen padi organik ke tiga kalinya.
“Ini sebuah prestasi yang harus kita apresiasi,” kata Ikhsan usai melakukan panen secara simbolis dengan memanen padi organik secara langsung di di lokasi sawah.
Dia berharap setiap cabang menanam padi organik yang mampu menghasilkan beras Mentik Susu Wangi (Mensuwa), beras yang menggunakan pupuk organik, tetapi juga memperbolehkan penggunaan pupuk kimia dalam dosis yang lebih rendah.
Diketahui setelah Ketua PDM Kendal memanen padi organik secara simbolis dilanjutkan memanen dengan Combine Harvester, sebuah mesin dengan satu operator dibantu dua orang memasukkan gabah hasil panen ke karung.
Dalam waktu kurang dari 60 menit, padi organik yang ditanam di atas tanah 3300 m tersebut selesai dipanen dengan mesin combine.
Turut hadir dalam panen padi organik jajaran MPM PDM Kendal, dan jajaran Lazismu Kendal. (fur)