KENDAL. KENDALMU.OR.ID. Gelar prestasi SD Muhammadiyah Purin (Esmurin), Patebon, Kendal memasuki episode ke 21.
Dalam episode tersebut selain menampilkan kreasi seni dari siswa-siswi, seluruh tamu undangan yang terdiri orang tua siswa juga disuguhkan menu utama dalam gelaran tersebut, yakni menyaksikan gala premiere film Fondasi.
Film besutan Sani Al Kindi yang dalam prosesnya melibatkan siswa-siswi dan guru Esmurin sebagai pemeran.
Film Fondasi tayang berdurasi 40 menit di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Kamis malam (19/12/2024).
Film tersebut membuat semua penonton kagum atas peran anak-anak Esmurin dalam berakting dan menyampaikan pesan-pesan moral kepada publik.
Fondasi berkisah tentang kesedihan seorang kepala sekolah (Irwanto) yang ditinggal guru-guru hebat Esmurin lantaran diterima sebagai P3K. Ke 9 guru hebat itu harus meninggalkan Esmurin dan bertugas di sekolah lain.
Kepergian guru-guru hebat itu berdampak pada menurunnya kedisiplinan dan akhlaq anak-anak dalam belajar di kelas maupun di rumah.
Di kelas, misalnya terdengar sorakan ramai-ramai terjadi perundungan, salah satu siswi baju belakangnya ditempeli kertas bertuliskan “monyet”. Juga ada siswa (Alan) terlambat masuk sekolah, dan parahnya ia mengenakan seragam berbeda dengan teman-teman satu kelas dan tentu mereka terlihat bingung, tertawa, atau bahkan mengolok-olok siswa tersebut.
Permasalahan tidak berhenti di situ. Guru kelas (Aliq) bertanya kepada siswa-siswinya, siapa yang tidak melaksanakan sholat subuh, atau telat sholat ?. Terdapat beberapa anak yang mengacungkan jari.
Sani, Sutradara Film Fondasi mengatakan Guru SD membangun Fondasi sangat penting, karena fondasi di dalam dan tidak nampak.
“Pondasi menentukan banguan di atasnya. Semakin kuat fondasi maka bangunan di atasnya bisa menjulang tinggi. Sebaliknya fondasi keropos, bangunan di atasnya bisa miring dan roboh,” kata Sani usai nonton bareng.
Menurutnya membangun fondasi kuat dibutuhkan konsekwensi kesabaran, keikhlasan yang kuat, dan berjuang dengan gembira.
Fondasi yang kuat, jelas Sani terdiri dari nilai-nilai akhlaq, agama, dan soft skills sebagai penunjung ilmu yang didapat agar mereka dapat menghadapi tantangan sekarang dan masa depan.
Melalui Film Fondosi, Sani yang pernah menggarap film ‘Titir’ berharap film Fondasi bisa menggugah guru-guru SD dan TK membangun fondasi melalui selipan kata-kata hikmah.
“Ketika mengajar di setiap pelajaran apapun, guru menyelipkan falsafah-falsafah hidup, kiat-kiat agama, hadist atau peribahasa yang sekarang mulai dilupakan,” pintanya.
Sedangkan Kepala Esmurin, Ahmad Sofi Irwanto mengatakan hadirnya film Fondasi memiliki misi sebagai upaya bersama membangan karakter Islami untuk semua warga sekolah dalam rangka menciptakan generasi emas Indonesia.
“Menciptakan generasi Indonesia emas dimulai sekarang dengan membangun fondasi yang kuat kepada anak-anak usia SD dan TK,” katanya.
Menurut Irwan, film Fondasi sebagai sebuah sentuhan yang bisa menjadi inspirasi sekolah Muhammadiyah lain karena dunia pendidikan tidak akan habis dibuat sinema. (fur)