KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Fahril Hidayat mendapat amanah baru sebagai Ketua Umum (Ketum) PD Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kab. Kendal periode 2024-2026, menggantikan Iman Wicaksono yang telah habis masa jabatannya.
Fahril, beserta jajaran PD IPM Kab. Kendal dikukuhkan oleh Ketua Umum PW IPM Jateng, Daei Aljanni di Gedung DPRD Kab. Kendal, Sabtu (31/8/2024)
Usai dilantik, Fahril mengatakan, dirinya beserta jajarannya adalah produk perkaderan PD IPM Kab Kendal di periode kemarin.
“Kualitas kami adalah kualitas dari apa yang telah mereka bentuk, dan kami tetap memiliki visi dan missi untuk meneruskan perjuangan mereka dengan tema Pelajar Intuitif,” kata Fahril yang juga mahasiswa FAI Umkaba.
Pelajar intuitif, kata Fahril adalah pelajar yang hidup di tengah-tengah perbedaan kultur tetapi mampu beradaptasi, karena memiliki inovasi dan solusi yang tepat.
Dikatakan, Pelajar Muhammadiyah di era kekinian harus memiliki kemampuan bertoleransi dari segala bentuk lingkungannya.
“Itulah pelajar intutif, mampu menyelesaikan problem dengan cara yang tidak selalu melalui proses analisis logis yang panjang,” ujarnya.
Menurut Fahril, yang alumni MBS/SMA Muhi Weleri, bahwa kita sedang berada di medan perang bebasnya pengetahuan.
Kadang kala menyerang jati diri pelajar yang memiliki budi pekerti luhur, beriman dan bertaqwa.
“Dalam menghadapi problem, kita tetap konsen mempertahankan kebaikan-kebaikan di pelajar Muhammadiyah melalui gerakan stanaple, melanjutkan hal-hal baik, menyempurnakan dan melahirkan kegiatan-kegiatan yang di dalamnya terdapat nilai-nilai intelektual, spiritual, dan sosial, yang melahirkan pelajar Muhammadiyah tangguh terhadap prinsip dan ideologi Islam,” bebernya.
Terhadap jabatan yang diemban, Fahril beserta jajarnnya siap melaksanakan amanah dan komitmen perjuangan di dalam jalan Allah, demi ikatan, bangsa dan agama Islam.
“Kami berkomitmen terus menjaga semangat dalam berorganisasi,” tegas Fahril.
Senada dengn Fahril, Ketum PW IPM Jateng Daei Aljanni mengatakan, IPM masa basisnya adalah pelajar dengan nilai-nilai yang harus diteguhkan adalah adaptif.
Dia meminta gerakan-gerakan IPM tidak sekali atau dua kali, tetapi memaksimalkan dan memastikan kontinuitas dan konsistensi.
Menurutnya, salah satu prinsip dari modernitas adalah konsistensi.
“Ketika IPM kehilangan konsistensinya dalam mengawal gerakan utamanya menjadi salah satu organisasi berpengaruh, maka nilai-nilai kebenaran menjadi semakin relatif,” ujarnya.
Daei mengingatkan, sekarang ini kita sedang masuk era yang lebih kejam dari pada hoaks, berita-berita palsu, tidak benar.
“Sekarang eranya berubah, memasuki post truts, pasca kebenaran,” katanya.
Kebenaran nilai semakin relatif, tidak bisa dilihat dari nara sumbernya.
“Tetapi karena opini publik. Berapa orang yang menyampaikan, emosi apa dan siapa yang menyampaikan turut mempengaruhi berita tersebut,” kilahnya.
Ini adalah tantangan kita di media sosial. Kita tidak bisa melihat secara pasti, benar atau tidak.
Diharapkan seluruh pimpinan IPM tetap konsisten mengawal gerakan utamanya di medsos.
Karena kita punya aset generasi Y (1981-1996), generasi Z (1997-2012), dan generasi Alpha (2013 – sekarang).
Tentang pergantian pimpinan organisasi, Bendahara PDM Kendal, Utomo mengatakan, pemimpin organisasi harus lebih baik dari sebelumnya.
“Kalau sama saja. Itu belum berhasil. Jangan ada pemikiran yang mengganti tidak boleh lebih baik. Justru harus didorong yang mengganti lebih baik,” kata Utomo.
Dia berpesan, dua tahun ke depan PD IPM Kendal selain menjalankan program-program kerja yang disepakati, juga menyiapkan generasi pengganti yang lebih baik, karena itu ukuran dalam satu periode.
Turut hadir dalam acar pengukuhan, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Kendal, Eko Wardoyo, Ketua Mejelis Pendidikan anak Usia Dini PD Aisyiyah Kendal, Dian Rahmawati, jajaran Ortom daerah, dan perwakilan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Kab. Kendal. (fur)