WELERI.KENDALMU.OR.ID. Restu orang tua adalah permohonan dan doa yang diperlukan oleh anaknya supaya menyediakan dukungan dalam kehidupan dan kegiatan positif lainnya, seperti lomba, karena restu dari orang tua adalah sebuah kepercayaan yang diperlukan untuk mencapai sukses.
Dalam Islam, doa orang tua untuk anaknya dianggap sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian yang sangat penting. Doa orang tua dapat membantu meningkatkan keselamatan, keberkahan, dan kebahagiaan anak-anaknya, serta membantu meningkatkan kualitas dan kepribadian anak-anaknya
Hal tersebut berlaku bagi salah satu santriwati Muhammadiyah Boarding School (MBS) Weleri, Nail Afiqoh (18) yang mohon do’a restu kepada kedua orang tuanya (Ortu) sebelum mengikuti Lomba Da’i – Da’iyah Festival Ramadhan yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) pada 29 – 30 Maret 2024 bertajuk ‘IMM Festival Unimus 2024’.
Dalam lomba tersebut, Nail Afiqoh anak ke dua dari tiga bersaudara buah hati suami-istri, Mansyur dan Fatin Rahmawati mampu merebut juara 1 dalam lomba Da’i-Daiyah Festival Ramadhan Unimus 2024, sehingga Nail berhak menerima hadiah berupa uang pembinaan, piagam penghargaan, piala dan beasiswa penuh S1 Keperawatan di Unimus.
Sebelum mengikuti lomba, Nail, begitu teman-temannya menyapa, mengungkapkan persiapan yang ia lakukan cukup singkat.
“Saat itu saya lagi persiapan ujian, sehingga untuk lomba persiapannya terbatas, tetapi karena terbiasa menyampaikan tausiah, Kultum di MBS ya, mengalir saja,” ungkap Nail.
Kebiasaan gadis berkaca mata itu dalam berpidato ternyata juga terinspirasi oleh sang ayah yang kebetulan selai guru juga mubaligh.
“Kebetulan Bapak saya juga guru dan sering mengisi tausiah, sehingga sedikit banyak saya terpengaruh oleh cara Bapak menyampaikan ceramah, “ ungkap Nail Afiqoh ketika ditemui kendalmu.or.id di MBS Weleri, Rabu (24/4/2024).
Menurut Nail, kebiasaan yang baik dan diasah dengan tekun, dan disiplin akan mengahasilkan sesuaatu yang baik juga, termasuk ketika dirinya menekuni di bidang seni pidato.
“Menekuni hobi yang sesuai dengan bakat dan minat seseorang dapat menghasilkan berbagai manfaat, baik untuk dirinya maupun masyarakat,” katanya.
Nail berharap, hobi pidato tidak sekedar hobi, tetapi ke depan dapat dilakukan dengan tujuan untuk memberikan nasihat yang baik kepada sesama, serta untuk memperkuat iman dan taqwa di antara umat Islam.
Menyinggung tentang da’iyah (mubalighot) di lingkungan Aisyiyah, santriwati yang juga siswi kelas XII jurusan IPA tersebut mengaku ke depan siap menjadi mubalighot Aisyiyah yang bertugas menyampaikan dakwah Islamiah.
“Berdakwah tidak hanya tugas para muslim, tetapi muslimah juga merasa terpanggil karena menyampaikan dakwah dalam rangka memberi kesadaran masyarakat tentang Islam,” ujarnya.
Sedangkan Kepala SMA Muhi Weleri, Nurudin merasa bangga memiliki peserta didik yang berprestasi dan mampu membawa nama baik sekolahannya.
Dia berharap prestasi non akademik yang dimiliki Nail Afgiqoh tidak berhenti sampai di situ, tetapi terus berkembang dan meningkat sehingga ke depan menjadi da’iyah yang baik.
“Seorang da’i yang baik adalah individu yang memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan ajaran Islam dan berperan sebagai penyebar agama Islam melalui berbagai cara, diantaranya melalui lisan,” kata Nurudin. (fur)