SURAKARTA.KENDALMU.OR.ID. Direktur TV Muhammadiyah (TVMu), Makroen Sanjaya menegaskan bahwa dunia digital menghadirkan peluang besar sekaligus tantangan bagi Muhammadiyah dalam mensyiarkan Islam berkemajuan.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara Ramadan Digital diselenggarakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PW Muhammadiyah Jateng Jum’at, (21/3/2025) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Menurutnya, perkembangan teknologi digital telah membuka akses informasi yang luas dan memungkinkan dakwah Muhammadiyah menjangkau masyarakat lebih luas, tanpa batasan geografis.
“Dengan platform digital, kita dapat menyebarkan nilai-nilai Islam berkemajuan secara lebih efektif dan inklusif. Konten dakwah bisa diakses kapan saja dan di mana saja, termasuk oleh generasi muda yang akrab dengan teknologi,” ujarnya

Namun, ia juga mengingatkan bahwa era digital membawa tantangan tersendiri. Salah satunya adalah maraknya informasi hoaks dan narasi keagamaan yang tidak sesuai dengan prinsip Islam berkemajuan.
“Kita harus memastikan bahwa dakwah yang disampaikan melalui media digital tetap berbasis pada keilmuan, moderasi, dan nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin,” tambahnya.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Makroen Sanjaya menekankan pentingnya literasi digital bagi para dai, pengelola media dakwah, dan masyarakat umum. Muhammadiyah, melalui TVMu dan berbagai platform digital lainnya, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas konten dakwah yang edukatif, inspiratif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Ia juga mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk memanfaatkan teknologi digital secara positif dan produktif dalam menyebarkan Islam berkemajuan.
“Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton dalam dinamika dunia digital. Dengan sinergi antara ulama, akademisi, dan kreator konten, kita bisa menjadikan dakwah lebih menarik dan berdampak luas,” pungkasnya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi, praktisi media, serta aktivis Muhammadiyah yang aktif dalam bidang digital. Mereka sepakat bahwa kolaborasi dan inovasi menjadi kunci utama dalam menjawab tantangan dakwah di era digital.