RINGINARUM.KENDALMU.OR.ID. Kepala SMP Muhammadiyah 9 Gemuh, Siti Allifah Jaoharoh/Direktur Pondok Modern Darul Arqam (DA) 4 Ringinarum, Kab. Kendal, Ustadz Mukito Abdul Ghofar melepas 45 siswa/santri yang telah tuntas menuntut ilmu selama 3 tahun di lembaga pendidikan Muhammadiyah dan dinyatakan lulus.
Ke 45 santri tersebut terdiri 16 putra dan 29 putri. Dan diantara mereka terdapat santri berprestasi di bidang akademik,
Kepala SMP Muhammadiyah 9 Gemuh, Siti Allifah Jaoharoh menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh wali santri yang telah memberi kepercayaan kepada SMP Muhammadiyah 9 Gemuh atau Pondok Modern Muhammadiyah Darul Arqam 4 Ringinarum.
“Terima kasih kepada Bapak dan Ibu wali siswa, santri. Kepercayaan dan amanah telah kami tunaikan, kami laksanakan sesuai kemampuan yang kami miliki,” kata Alifah, Sabtu (15/6/2024).
Allifah menyampaikan, bahwa kelulusan dari SMP Muh 9 Gemuh bukanlah akhir, melainkan awal dari petualangan baru yang segera dihadapi, yaitu pendidikan tingkat atas, sebagai wujud siswa untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan tidak pernah berhenti mengejar impian dan cita-cita mulia.
“Dukungan seluruh orang tua kepada anak-anak dalam bentuk kerja sama telah diberikan selama ini sehingga putra-putri dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik,”
Allifah berpesan kepada anak-anak yang telah lulus untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat atas sebagai ikhtiar mewujudkan diri sebagai anak-anak yang berpribadi luhur, berintegritas dalam rangka meraih cita-cita.
“Jadilah siswa untuk menjadi pribadi yang gigih, berintegritas, rendah hati, raihlah cita-cita setinggi langit, bermanfaat bagi sesama, dan jagalah nama baik almamater,” pintanya.
Dalam kesempatan tersebut secara simbolis Kepala SMP Muh 9 Gemuh/Direktur Pondok Modern Muhammadiyah Darul Arqam 4 Ringinarum menyerahkan kembali 45 anak yang telah lulus supaya mendapat pendidikan lebih lanjut.
Sementara itu Wakil Ketua PCM Ringinarum, Eko Basuki atas nama Muhammadiyah Cabang menyampaikan selamat kepada seluruh santri yang telah lulus, dan diminta untuk melanjutkan ke janjang pendidikan yang searah, yaitu SLTA Muhammadiyah.
“Pilihlah sekolah atau madrasah yang senafas dengan Muhammadiyah atau sekolah yang memiliki kurikulum keagamaan yang lebih banyak,” pinta Eko Basuki.
Sedangkan Kepala SMA Muhammadiyah 1 Weleri, Nurudin dalam tausyiahnya meminta kepada seluruh siswa kelas IX memahami filosofi anak burung elang dalam belajar terbang.
“Burung elang telah mendapat pelajaran dari induknya tentang terbang tinggi dan menguatkan paruhnya,” kata Nurudin.
Dituturkan, bentuk paruh burung elang tajam dan bengkok berfungsi untuk memudahkan merobek kulit dan daging mangsa. Bentuk paruh bengkok yang melengkung ke bawah dan sangat tajam merupakan ciri pada burung karnivora.
“Dan ketika induk elang melatih anaknya terbang, diajarkan terbang tinggi kemudian anaknya dilepas,” ujarnya.
Dilepaskannya terbang oleh induknya, lanjut Nurudin, agar anak elang bisa terbang sendiri.
“Sama halnya dengan kalian, ketika sudah cukup umur dilepas dari orang tuanya untuk mondok di pesantren, belajar mandiri, tanpa didampingi oleh orang tuanya,” ungkapny. (fur)