KALIWUNGU.KENDALMU.OR.ID. Ikhtiar kolektif pencegahan stunting di Kab. Kendal terus dilakukan yang melibatkan organisasi keagamaan, diantaranya oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kaliwungu melalui Majelis Kesehatan.
Kegiatan pencegahan stunting tersebut berlangsung pada Sabtu (2/9) di Gedung Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu.
Ketua panitia, Latifah mengatakan, stunting dapat menyebabkan terjadinya gangguan tumbuh kembang anak, yaitu tinggi badan anak yang menjadi lebih pendek atau bisa dibilang kerdil dibandingkan dengan anak seusianya, maka stunting harus kita cegah.
“Stunting dapat dicegah diantaraya dengan memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan.” Kata Latifah kepada kendalmu.or.id
Apabila ASI tidak lancar, lanjutnya, bahwa susu formula dapat membantu mencegah stunting.
“Pemberian susu formula pada bayi yang tidak dapat diberikan ASI dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan mencegah stunting” ungkapnya.
Dia berharap melalui kegiatan pembagian susu formula sebanyak 3 karton secara gratis dapat membantu masyarakat yang memiliki bayi usia di bawah 6 bulan sehingga stunting di Kec. Kaliwungu dapat dikurangi.
Diketahui kegiatan Majelis Kesehatan PCA Kaliwungu tersebut tidak hanya membagi susu formula, juga diadakan donor darah yang diikuti oleh 25 pendonor, dan dengan kegiatan tersebut sebagai program yang berkelanjutan dalam Majelis Kesehatan dengan langkah untuk perempuan berkemajuan.
Sedangkan Ketua PCA Kaliwungu Kismiyati mengatakan program penurunan stunting sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Perpres ini merupakan payung hukum bagi Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting yang telah diluncurkan dan dilaksanakan sejak tahun 2018. Perpres ini juga untuk memperkuat kerangka intervensi yang harus dilakukan dan kelembagaan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting” terangnya.
Dia meminta kepada kaum perempuan agar kebutuhan gizi sejak hamil hingga bayi lahir dapat membantu mencegah stunting.
“Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan dampingi ASI Eksklusif” pintanya.
Ditambahkan, agar ibu-ibu yang memiliki bagi selalu mengikuti posyandu secara berkala yang dapat membantu memantau perkembangan anak dan mencegah stuntin. (fah)