KENDAL.KENDALMU.OR.ID. Akademi Sarana Talenta Indonesia (Asti) di Kendal sebagai salah satu lembaga yang fokus pada pengembangan bakat dan talenta di bidang sepak bola, khususnya untuk anak-anak dan remaja diharapkan terus berkembang dan melahirkan pesepakbola profesional.
Harapan tersebut disampaikan Bupati Kendal terpilih hasil Pilkada 2024, Dyah Kartika Permanasari pada momen Anniversary 6Th Asti Akademy, Senin (27/1/2025) di Stadion Utama Kebondalem, Kendal.
Dikatakan, Asti sebagai wadah membangun karakter generasi muda di bidang sepakbola tentu memiliki sportifitas dan semangat tinggi untuk menggapai cita-cita dengan keuletan, kesabaran dan kerja keras tim sehingga lahir generasi berkualitas dan penuh persaudaraan sesama anak bangsa
“Asti Kendal memiliki siswa-siswanya berasal hampir dari seluruh Indonesia, seperti Papua. Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan Ternate.” ujar Dyah.

Asti Kendal, lanjutnya dengan kualitas siswa-siswanya ke depan berimbas pada prestasi sepakbola, khususnya Persik Kendal dengan SDM berkualitas, karena sepakbola merupakan salah satu olahraga yang digemari oleh seluruh lapisan masyarakat dan bisa mengangkat nama daerah dan Persik Kendal lebih maju lagi.
Dyah Kartika Permanasari juga menilai Anniversary 6Th Asti Akademy sebagai penghangat menyambut Porpov 2026 dan Kab. Kendal bagian dari Semarang Raya menjadi tuan rumah.
“Nantinya dalam Porprov 2026 Kab. Kendal diharapkan mampu meraih medali 50 an.” harapnya.
Sementara itu Ketua PDM Kendal, KH. Ikhsan Intizam menyampaikan apresiasi tinggi kepada Asti Kendal yang berkolaborasi dengan Muhammadiyah Daerah Kendal dan menghasilkan atlet-atlet bergabung di Timnas.

Dikatakan, sepakbola merupakan bagnet yang tidak hanya menarik perhatian tetapi juga memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, dari sosial, ekonomi, budaya dan dakwah.
“M. Salah dikenal dengan aksinya sujud syukur di lapangan setelah mencetak gol,” kata Ikhsan.
Menurutnya, sebagai orang Islam tentunya melakukan misi dakwahnya melalui beberapa media, termasuk sepakbola.
Menyinggung Asti di Boja, Ustadz Ikhsan berharap para altet-atletnya yang muslim selain menjadi atlet berprestasi juga bisa ngaji.
Dia berharap, Asti ini berkembang dan berkelanjutan dengan atlet-atlet berprestasi di level nasional maupun internasional.
Sedangkan CEO Asti, Arif Budianto menyampaikan perkembangan organisasi yang dipimpinnya dan atlet-atetnya mampu menorehkan prestasi gemilang.

“Asti berdiri 2018 berpusat di Kudus dan berkembang di beberapa daerah seperti Kendal, Tegal. Kulonproga, dan Demak,” kata Ayik, sapaan akrab Arif Budianto.
Menurutnya tujuan utama Asti untuk memberi manfaat kepada banyak orang, terutama anak-anak bisa berkegiatan positif.
“Mereka kita bina mulai bangun subuh dengan kegiatan-kegiatan positif sampai tidur kembali pukul 9 malam,” katanya.
Tentang prestasi yang diraih Asti, Arif Budiyanto mengatakan prestasi terakhir Asti juara 1 Piala Gubernur Jawa Tengah.
“Tentang TC Timnas U17 ada 3 anak Asti yang masuk, yaitu Shoyyo Himawan, Alfian Daniel Hidayat, dan Ahmad Musyaffa, semoga mereka ke depannya lolos dan masuk Timnas,” ujarArif disambut aplous yang hadir.
Turut hadir dalam Anniversary 6Th Asti Akademy antara lain Wakil Bupati Kendal Terpilih, Benny Karnadi, perwakilan Forkompida Kab. Kendal, Kepala Dinas Sosial Kab. Kendal, Muntoha, jajaran Asti Kendal, dan sejumlah anggota DPRD Kab. Kendal.
Bupati Kendal Dico M. Ganinduto dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Disporapar, Achmad Ircham Chalid menilai sistem pendidikan dan pembinaan anak-anak Asti di Kab. Kendal pada Boarding School sangat tepat karena memadukan sistem pendidikan formal dengan pendidikan dan pelatihan ketrampilan sepakbola.
“Asti dengan boarding school siswa selain memiliki akhlak Islam mulia juga memiliki skill sepak bola,” katanya.
Dijelaskan, anak-anak Asti tidak hanya terampil memasukkan bola ke gawang, tetapi juga semangat memasukkan diri ke dalam surga.
“Tidak hanya pandai menjaga gawang dari kebobolan, tetapi juga semangat menjaga api neraka,” ujarnya
Menurutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam melahirkan SDM yang handal, karena pemerintah perlu kolaborasi dan gotong royong dengan stakeholder. (fur)