WELERI.KENDALMU.OR.ID. Upaya penurunan angka stunting di Kab. Kendal terus digencarkan pemerintah maupun oleh organisasi kemasyarakatan, seperti yang dilakukan oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PD NA) Kab. Kendal yang membidik kaum pelajar melalui program Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah (Pashmina).
Ketua PD NA Kab. Kendal, Elyana Eka Hutami mengatakan, salah satu alasan Pashmina membidik pelajar sebagai obyek penurunan stunting karena remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang krusial.
“Dengan menyasar kaum pelajar, program Pashmina dapat memberikan edukasi kesehatan yang tepat dan relevan kepada generasi muda” kata Elyana di hadapan ratusan pelajar pada Kamis (16/11) di SMK Muhammadiyah 1 Weleri, Kendal.
Diterangkan, kaum pelajar sebagai salah satu sasaran Pashmina yang dapat berperan dalam upaya pencegahan stunting dengan meningkatkan pengetahuan mereka tentang gizi dan nutrisi, serta memperbaiki pola makan dan gaya hidup sehat.
“Oleh karena itu, membidik pelajar sebagai obyek penurunan stunting melalui program Pashmina merupakan strategi yang tepat untuk memberikan pelayanan kesehatan holistik kepada generasi muda dan mencegah stunting di masa yang akan datang” ujarnya.
Elyana berharap, program Pashmina dengan titik berat pada pencegahan stunting yang menyasar pelajar dapat membantu mengurangi angka stunting di Indonesia dan menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas.
Sementara itu Bupati Kendal, Dico M Ganinduto melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal, Sugiyono menyampaikan, kualitas kesehatan remaja akan menentukan generasi emas di masa depan, tetapi kenyataannya pengetahuan kaum remaja tentang kesehatan, terutama kesehatan reproduksi masih minim. Hal ini menyebabkan remaja rentan dengan masalah.
“Kesehatan reproduksi merupakan salah satu indikator untuk melihat kualitas kesehatan remaja. Ini masalah serius karena kualitas kesehatan remaja, khususnya kaum perempuan memiliki peran penting pada lahirnya generasi yang berkualitas” katanya.
Menurutnya, jika generasi yang lahir memiliki kualitas kesehatan baik, maka resiko terkena stunting, gagal tumbuh akibat gizi buruk dan sering sakit-sakitan dapat dieliminir.
Dijelaskan, efek adanya stunting pada anak tentunya akan membawa dampak buruk bagi generasi emas sebagai harapan bangsa dan negara dalam membangun negara ini. Apalagi bangsa Indonesia diperkirakan akan memasuki bonus demografi 2045 nanti. Dimana populasi usia produktif akan lebih banyak, sehingga pertumbuhan generasi muda yang sehat, handal dan produktif, serta memiliki karakter akhlak yang baik dan kuat di era smart society, yaitu menempatkan manusia sebagai pusat inovasi dan transformasi teknologi
Diharapkan, Pashmina dengan konsentrasi pada penurunan stunting bisa menginspirasi dan membawa semangat perubahan juga sebagai alternatif terbaik bagi para pelajar untuk terus belajar dan berkreasi.
Sedangkan Ketua PDM Kendal, Ikhsan Intizam mengingatkan kepada seluruh pelajar Muhammadiyah pentinya memahami kesehatan reproduksi, termasuk aspek fisik, psikologis, mental, dan sosial, sangat penting bagi remaja. Hal ini dilakukan untuk melindungi remaja dari perilaku seksual berisiko dan perilaku berisiko lainnya yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
“Kesehatan reproduksi perempuan menjadi penting dalam konteks pencegahan stunting, karena kondisi kesehatan ibu saat hamil dapat berpengaruh terhadap kondisi janin yang akan dilahirkan” katanya.
Ikhsan berharap kegiatan Pashmina dengan pencegahan stunting bagi pelajar dapat menciptakan generasi muda yang sehat, berkualitas, dan siap bersaing di masa depan.
Turut hadir dalam acara antara lain, Ketua PCM Weleri, Ali Mu’zi, Ketua PCA Weleri, Luluk Arifatul Chorida, Kepala SMK Muh 1 Weleri, Mu’aris, Sekretaris Komisi C DPRD Kab. Kendal, Nasri, dan Kepala Dinas Sosial Kab. Kendal, Muntoha. (fur)