SUKOREJO. KENDALMU.OR.ID. Smart parenting kelas tahfidz Al Qur’an merupakan salah satu program unggulan SD Muhammadiyah Sukorejo (Muhas), sebuah program pendekatan pengasuhan yang mengintegrasikan metode pendidikan anak dengan fokus pada hafalan dan pemahaman Al-Qur’an yang memanfaatkan potensi daya ingat anak yang tinggi di usia dini, sehingga mereka dapat menghafal Al-Qur’an dengan lebih efektif.
Smart parenting kelas tahfidz Al Qur’an dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai strategi dan pendekatan guru dan orang tua yang bertujuan untuk mendukung anak dalam menghafal Al-Qur’an dengan cara yang efektif dan menyenangkan.
Hal tersebut sedang dilakukan oleh SD Muhammadiyah Sukorejo (Muhas) yang menghadirkan ahli Qur’an dan Ketua PD Muhammadiyah Kendal, KH. Ikhsan Intizam.
Kepala SD Muhas, Butuk Kemisih mengatakan memiliki putra putri penghafal Al Qur’an di usia dini menjadi impian banyak orang karena dapat menjadi bagian dari ahlul Qur’an, orang-orang yang menghidupkan dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Mereka ingin anak-anak tumbuh menjadi individu yang salih dan salikhah, tidak hanya hafal tetapi juga memahami dan menerapkan ajaran Al-Qur’an,” kata Pak Is, sapaan keseharian Butuk Kemisih, Kamis (21/11/2024) di Masjid Mujahidin Kebumen, Sukorejo, Kendal.
Menurutnya menghadirkan anak-anak usia dini sebagai tahfidz Al Qur’an dituntut adanya kesamaan persepsi dalam proses pendidikan di sekolah dengan di rumah.
“Menerapkan smart parenting tahfidz Al-Qur’an secara kolaboratif antara keluarga dan sekolah sehingga anak-anak dapat menghafal Al-Qur’an dengan baik sambil tetap berkembang secara holistik dalam berbagai aspek kehidupan mereka,” terangnya.
Dia menegaskan, program tersebut wajib diikuti oleh seluruh wali siswa kelas 1 hingga kelas 6 program sebagai sebagai bentuk kesungguhan mewujudkan generasi Qur’ani.
“Peserta didik sudah sungguh-sungguh menghafalkan Al Qur’an di sekolah, tetapi apabila tidak didampingi orang tua di rumah anak berpotensi kehilangan motivasi untuk menghafal Al-Qur’an,” ujarnya.
Diharapkan program tahfidz dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama di sekolah, sehingga siswa tidak hanya belajar menghafal, tetapi juga memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua PD Muhammadiyah Kendal, KH. Ikhsan Intizam dalam motivasinya kepada seluruh wali siswa menyampaikan orang-orang yang menghafal Al Qur’an tentang pola asuh orang tua kepada anaknya di rumah dengan mengambil sari QS Al Fathir ayat 29, Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an), menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang tidak akan rugi.
“Allah anugerahkan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi,” katanya.
Dia meminta kepada orang tua berperan aktif dalam proses menanamkan rasa cinta anak-anak kepada Al Qur’an.
“Tanamkan rasa cinta anak-anak kepada Al Qur’an sejak dini dengan berperan aktif orang tua sebagai bentuk mewujudkan lingkungan keluarga yang islami, membimbing dan mengamalkan Al Qur’an serta memberi motivasi dan dukungan terhadap anak,” pintanya
Lebh dari itu keberhasilan anak menjadi seorang hafidz Qur’an tidak cukup hanya dengan orang tua mendampingi dan mengawasi proses belajar anak di rumah, tetapi juga harus memberikan teladan bahwa orang tua juga ikut berinteraksi dengan Al Qur’an.
Menurut Ustadz Ikhsan dukungan yang konsistensi serta kekompakan antara Ayah dan Ibu dalam membersamai anak dalam proses belajar dan murajaah insyaa Allah membuahkan hasil yang lebih baik. (fitri)