BOJA.KENDALMU.OR.ID. Akademi Sarana Talenta Indonesia (Asti) yang berpusat di Kudus merupakan sebuah lembaga yang berfokus pada pengembangan bakat dan talenta di bidang sepakbola.
Kini Asti telah melebarkan sayapnya dalam pengembangan bibit-bibit soccer player, diantaranya di Kab. Kendal berdiri 2021 yang bermarkas di Boja, tepatnya SMA Muhammadiyah Boja, Kab. Kendal.
Dalam kurun waktu 3 tahun, keberadaan Asti Boja semakin berkembang dan telah melahirkan belasan atlet yang terdistribusi ke Timnas Pelajar maupun klub-klub sepakbola profesional, sebut saja Timnas Pelajar atas nama Fadrian Fajri, Alfi Reza (Ternate) dan Rafif Arya S ( Lampung).
Adapun panggilan seleksi timnas U-16 atas nama Raichan Andika (Pemalang). U-17 Ilham Robi (Sukorejo, Kendal). PSS Sleman U-18, Fahry Naufal. Persis Solo U-16, Shoyo Himawan.
Tahun 2022 terkirim ke PSIS Junior M. Fatir Setya M (Semarang), Muhamad Abdul Riswanto ( Batang), dan Wafa (Tuban). Ke Bina Taruna Yogjakarta Akmal Fatchullah (Jakarta ) dan Alfi Reza (Ternate). JIS Yogjakarta, Andre Vakatori(Tuban). Persik Kendal Liga 3 Wawan Fauzan (Lampung) dan Abirama (Solo). Ke Persegar Garut, Sheva Ridwansah. Persik Kediri, Riyanto Abiyoso (Brebes). Adapun Runz Nusantara atas nama Teguh Aljair (Ternate).
Mereka dalam bersepakbola juga tidak meninggalkan nilai-nilai keagamaan yang dianutnya selama di markas, bermain di Timnas maupun liga antar klub.
Pembina Asti Boja, Rusmono Rudi Nuryawan (Wawan), mengatakan kehadiran Asti Boja dilatar belakangi karena sebuah keprihatinan para alumni SMA Muhammadiyah 2 Boja yang melihat ke dua sekolah Muhammadiyah (SMP dan SMA Muhammadiyah 2 Boja tidak kunjung berkembang dan maju.
“Saat itu jumlah peserta didik tidak mengalami peningkatan, justru stagnan. Kami prihatin,” ungkap Wawan, salah satu alumni SMA Muh 2 Boja kepada kendalmu.or.id, Rabu (7/8/2024) di Boja.
Dia menuturkan, keprihatian itu segera ditangkap dengan memberi solusi yang tepat, SMP dan SMA Muhammadiyah 2 Boja harus memiliki program unggulan, yakni sepakbola.
“Kami memilih sepakbola sebagai unggulan karena saat itu tahfidz Al qur’an, komputer, dan boarding school/pondok pesantren sudah menjadi pilihan dan dimiliki oleh banyak sekolah,” ungkapnya lagi.
Lebih lanjut Wawan menyampaikan, sebagai alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan juga pernah menjadi manajer Persatuan Sepakbola Mahasiswa UMS (PSMUMS) segera melakukan komunikasi dengan mantan pemain PSMUMS, Adi Siswanto.
“Mas Adi berkomunikasi dengan Arif Budiyanto (Ayik), yang kebetulan CEO Asti Kudus, supaya berkenan segara membuka cabang Asti di Kendal,” imbuh Wawan.
Gayungpun bersambut, dan dibentuklah struktur Asti Boja, Kendal diantaranya terdiri dari pemilik, pembina, manajer dan pelatih.
Diungkapkan lagi, awal hasil seleksi di stadion Kebondalem Kendal 36 siswa usia SMP dan SMA. Namun terdapat pindahan-pindahan ada 12 siswa, total 48 siswa. Memasuki tahun ke dua yang lulus SMA 9 anak tetapi tambahan 31 siswa.
Memasuki tahun ke 3, sekarang ini jumlah atlet Asti Boja 73 anak usia SMP dan SMA yang semua di asramakan dengan fasilitas yang cukup, baik sarana prasarana latihan, menu makan, pendidikan dan transpotasinya.
Menyinggung kriterima calon atlet Asti Boja harus memiliki skill ball, bertalenta, berkemampuan dan potensi yang sangat tinggi dalam bermain sepakbola.
“Mereka kita uji sejauhmana keterampilan dasar yang baik, seperti dribbling, passing, shooting, dan kontrol bola, serta kemampuan fisik dan mental yang kuat untuk bermain sepakbola,” tegasnya. (bersambung)