WELERI. KENDALMU.OR.ID. Alfi Adiansyah (18), siswa kelas XII SMK Muhammadiyah 3 (Muga) Weleri Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) mendapat hadiah 1 juta rupiah dari Direktur CV Aga Karya Weleri yang juga Sekretaris PDM Kendal, H. Moechammad Noer Agoes Hidayat.
Penghargaan diberikan di sela acara Masa Pembekalan Tahap Akhir Anggota (Mapeta) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMK Muga Weleri, Senin (29/4/2024).
Alfi Adiansyah layak mendapatkan reward lantaran berprestasi, meraih juara 2 dalam Olimiade Achmad Dahlan (Olimpicad) ke 7 di Bandung 2024 katagori lomba Teknik Kendaraan Ringan.
Alfi, begitu sapaan keseharian, adalah anak sulung dari 1 saudara, buah hati dari Suryono-Suyanti warga Desa Tanjungsari RT 001/RW 001 Kec. Rowosari, Kab. Kendal.
Alfi berharap prestasi yang diraih dapat memotivasi dirinya sebagai pengalaman berharga selama belajar di SMK Muga Weleri.
Ditanya tentang rencana setelah lulus sekolah, Alfi rencananya tidak akan melanjutkan studi. Ia lebih tertarik bekerja di bengkel supaya ilmu dan praktek tidak hilang.
“Kalau ilmu teknik kendaraan ringan ini saya praktekkan di dunia kerja, di bengkel, saya yakin tidak akan mudah lupa dan hilang,” kata Alfi, Selasa siang (30/4/2024) ketika dihubungi oleh kendalmu.or.id, via telephon seluler.
Ditambahkan, memasuki dunia kerja bagi Alfi membantu perekonomian keluarga, dan dia harus segera bisa mandiri untuk masa depan dirinya dan adiknya.
Diketahui, kedua orang tua Alfi kesehariannya sebagai pengrajin kecil usaha ikan pindang kemudian menjualnya ke luar daerah Kendal.
Profesi tersebut dilakoni oleh pasangan suami itu sudah puluhan tahun sampai sekarang.
Menurut Alfi, bahan baku ikan segar diperoleh dari pengusaha, kemudian melakukan proses pemindangan, dan proses pemindangan ikan tersebut melibatkan pemilihan ikan yang segar dan bermutu, seperi ikan tongkol, membersihkan kotoran dan sisa-sisa garam di permukaan ikan, dan mengemas ikan dengan cara yang higienis dan menarik.
Alfi yang juga ikut membantu orang tuanya dalam membuat ikan pindang tahu persis proses pemindangan ikan.
“Sehari Bapak memindang ikan menjadi ikan pindang 40 kg. Jenisnya ikan tongkol, dan saya ikut bantu-bantu mengemasi dengan kertas,” terangnya.
Menurut Alfi, mengemas ikan pindang dengan kertas mampu membantu menjamin kekuatan fisik ikan pindang, terutama jika ikan terdapat ketegangan atau kemungkinan terjadinya retakan.
Menyinggung tentang konsumen ikan pindang hasil produksi kedua orang tuanya, Alfi mengatakan dijual di luar Kab. Kendal.
“Sasaran konsumen ikan pindang adalah masyarakat Temanggung dan sekitarnya. Setiap pagi bapak budal dari rumah habis subuhan dan pulang paling cepat jam 5 sore,” ujarnya. (fur)