YOGYAKARTA.KENDALMU.OR.ID. Ramadhan dan Idulfitri tahun ini telah berlalu, meninggalkan kita dan kita masih ada di bulan Syawal 1445 H.
Secara etimologi, arti kata Syawal adalah peningkatan. Secara makna kata, syawal adalah peningkatan sehingga bulan Syawal kita artikan dengan bulan peningkatan, peningkatan ibadah, peningkatan kualitas dan peningkatan kinerja.
Tetapi Berbeda dengan kebanyakan penceramah, Ketua PP Muhammadiyah, DR. K.H. Agung Danarto, M. Ag menyebutkan, bulan puasa tidak selaras dengan produktivitas kerja, tapi bisa jadi selaras dengan peningkatan etos kerja, bagaimana maksudnya ?
Dinukil dari muhammadiyah.or.id. Tentang peningkatan produktivitas kerja pada Bulan Ramadan, kata Agung, itu agak sulit meski juga ada beberapa yang berhasil merealisasikan. Tapi dia memandang, etos kerja meningkat lebih baik ketika Bulan Ramadan.
Hal tersebut disampaikan saat syawalan kawan sekerja Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (18/4/2024).
Oleh karena itu, dia mendorong kepada seluruh aktivis di Persyarikatan Muhammadiyah menjadikan kesempatan Bulan Syawal sebagai momentum untuk meningkatkan produktivitas kerja setelah etos kerja meningkat pada Bulan Ramadan.
Pakar Hadis ini menjelaskan, dahulu umat Islam pada Bulan Ramadan tidak sedamai sekarang dalam menjalankan Ibadah Puasa, sebab pada masa awal perkembangan Islam, sering terjadi perang pada Bulan Ramadan.
Agung menyebutkan, setidaknya terdapat beberapa perang besar yang dihadapi oleh umat Islam masa awal pada Bulan Ramadan. Seperti Perang Badar, Khandaq, Fathu Makkah atau Penaklukan Kota Mekkah, dan Perang Tabuk.
“Melihat sejarah itu, tentu menjadi pembelajaran berharga bagi kita untuk tidak bermalas-malasan, kita harus meningkatan etos dan produktivitas,” pesan Agung untuk Aktivis Persyarikatan Muhammadiyah.
Sebagai aktivis di Persyarikatan Muhammadiyah, tidak boleh merasa kecil hati dan merasa kecil peran. Sebab menurut Agung, semua memiliki peran penting – mulai dari pimpinan sampai yang bertugas membersihkan.