SUKOREJO.KENDALMU.OR.ID. Sebanyak 19 perusahaan berskala nasional ikut meramaikan job fair yang digelar oleh SMK Muhammadiyah 4 (Mupat) Sukorejo, Kendal.
Ke 19 perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa, produk makanan, minuman, agen tenaga kerja, dan pendidikan.
Terlihat ratusan alumni SMK hadir untuk menyampaikan surat lamaran pekerjaan dan wawancara langsung.
Job fair berlangsung dua hari, Rabu-Kamis (9-10/10/2024) di gedung serbaguna SMK Mupat Sukorejo.
Kepala SMK Mupat Sukorejo, Shofiq Ghorbal mengatakan diselenggarakannya job fair sebagai salah satu komitmen SMK dalam menjembatani alumni dengan memberi kesempatan masuk dunia kerja.
“Job fair memberikan akses langsung kepada siswa untuk berinteraksi dengan perusahaan, mengajukan lamaran, dan melakukan wawancara, meningkatkan peluang mereka mendapatkan pekerjaan,” kata Syofiq, Rabu (9/10/2024)
Lebih dari itu, lanjut Shofiq, job fair juga memperkuat hubungan antara sekolah dan dunia industri, mendukung program pemerintah dalam mengurangi pengangguran.
Shofiq menilai perusahaan-perusahaan yang tampil di job fair kali ini adalah perusahaan berskala regional, nasional, bahkan internasional.
“Untuk skala internasional, telah hadir beberapa LPK sebagai lembaga pendidikan ketrampilan calon pekerja ke mancanegara, seperti Jepang,” ujarnya.
Menyinggung tentang SMK yang dipimpinnya, Shofiq mengatakan SMK Mupat telah mendapat kepercayaan sebagai sekolah Pusat Keunggulan.
“SMK kami telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan. Riset, dan Teknologi sebagai SMK Pusat Keunggulan, dan program ini merupakan bagian dari inisiatif Merdeka Belajar yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan vokasi melalui kemitraan dengan dunia industri dan dunia kerja,” ungkapnya.
Shofiq berharap job fair selama dua hari ini mampu menyerap tenaga kerja muda sesuai target.
“Target kami terserap 1000 tenaga kerja usia produktif,”
Sedangkan Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PD Muhammadiyah Kendal, Inu Indarto mengatakan, job fair selain sebagai komitmen bersama antara sekolah kejuruan dengan dunia industri untuk menciptakan pekerjaan sehingga tidak ada pengangguran.
“Job fair sebagai wujud kemitraan antara SMK dengan dunia usaha, karena telah terjadi singkronisasi kurikulum SMK dengan dunia industri, sehingga lulus langsung bekerja,” kata Inu.
Lulusan SMK bisa bekerja, kata dia karena sesuai kebutuhan perusahaan mengingat selama pembelajaran ditekankan pada soft skill, kemampuan bekerja dan life skill,
mampu beradaptasi bekerja di dunia industri.
“Pekerja yang memiliki soft skill, life skill dan berkarakter bekerjanya lebih semangat, tidak mudah menyerah, dan mau bekerja keras,” ujarnya.
Inu berharap job fair ini sebagai pintu masuk dunia kerja bagi seluruh alumni SMK sehingga menjadi pekerja plus, yaitu bekerja sambil kuliah di perguruan tinggi, khususnya pendidikan tinggi Muhammadiyah. (fur)